Friday, April 1, 2016

Ahok: Organda Payah...

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut Organda tidak pernah mau menurunkan tarif angkutan umum meski harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa kali diturunkan pemerintah. MenurutAhok, respons Organda pada perubahan tarif sangat berbeda jika harga BBM naik.

"Organda kan payah. Pas harga minyak naik, mereka minta (tarif angkot) naik, harga minyak turun, tarif angkot enggak mau turun," kata Ahok, di Balai Kota, Jumat (1/4/2016). 

Ahok mengatakan, Organda merasa bisa menaikkan tarif dan menolak menurunkan tarif karena menganggap Pemprov DKI Jakarta sangat membutuhkan armada angkutan Organda.

Namun, kata Ahok, tahun ini Organda tidak dapat lagi menyandera Pemprov DKI Jakarta terkait kebutuhan armada angkutan umum. 

"Karena semua jalur akan kami ambil dan trayek juga mau kami ambil," kata Ahok

Ahok menyebut PT Transjakarta mulai membeli bus melalui e-katalog LKPP. Nantinya seluruh tarif akan dibuat rata sekitar Rp 3.500. 

Kemudian metode pembayaran yang diterapkan adalah sistem rupiah perkilometer. Sehingga harga minyak dunia yang fluktuatif tidak akan mempengaruhi tarif bus transjakarta.

"Jadi saya pikir kalau kami putuskan semua bus di bawah PT Transjakarta, makanya kami ingin yang menentukan tarif itu langsung kami. Jadi mau harga minyak naik turun, (tarif bus) kami tetap sama," kata Ahok

Pemerintah memutuskan penurunan harga premium dan solar bersubsidi, masing-masing sebesar Rp 500 per liter. 

Harga premium yang semula Rp 6.950, per 1 April menjadi Rp 6.450 per liter. Kemudian solar yang sebelumnya Rp 5.650 menjadi Rp 5.150 per liter.

No comments:

Post a Comment