"Pesan Pak Novel, berhentikan kriminalisasi ini dan kami didorong terus harus sungguh-sungguh melakukan perlawanan," kata salah satu pengacara, Saur Siagian, usai menjenguk Novel di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (1/5/2015).
Novel ingin kriminalisasi terhadap pejuang antikorupsi dihentikan. Novel memang berasal dari Kepolisian. Saur menyampaikan tuturan Novel, bahwa hanya ada segelintir oknum polisi saja yang tidak baik yang justru bisa memperburuk Kepolisian.
"Masih ada 98 persen polisi yang baik. Tapi karena ulah yang jahat dari oknum, maka harus dilawan secara hukum," kata Saur.
Novel hingga kini masih diperiksa pihak Bareskrim Polri. Namun demikian, dinyatakan pengacara yang menjenguknya, Novel tak risau karena menyadari ini merupakan risiko perjuangan.
"Pak Novel tidak risau (kalau) ditahan karena dia tahu untuk sesuatu yang lebih besar. Yang tidak disukai adalah cara-cara nakal yang dilakukan oleh penegak hukum," kata pengacara Novel bernama Asfinawati.
Pengacara Novel keberatan Novel digelandang tengah malam ke Kantor Bareskrim, setelah dua kali Novel tak memenuhi panggilan Bareskrim. Padahal ada alasan Novel tak menghadiri panggilan Bareskrim sebelumnya.
"Panggilan pertama, novel tidak datang karena sedang bertugas di KPK. Panggilan kedua dia bahkan tidak baca suratnya tapi dia datang. Ketika dia di sana dia dapat telepon dari KPK, 'Novel kamu harus jalankan tugas dari KPK.' Novel datang ke Bareskrim waktu itu hanya iktikad baik saja," kata Asfinawati.
No comments:
Post a Comment