Namun ketika keluar ruangan Lulung di Lantai 9 Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (5/5/2015), Fahmi nampak emosional menjawab pertanyaan wartawan yang menanyakan soal apa gerangan yang dibicarakan di dalam ruangan Lulung.
"Soal apa? Soal istri, soal anak, soal macam-macam. Masa saya mesti cerita sama kalian apa yang saya ceritakan (di dalam ruangan Lulung)," kata Fahmi sambil berjalan menuju lift.
Sebagaimana diketahui, Lulung juga sudah dua kali dimintai keterangan oleh Bareskrim Polri dalam kaitan pengadaan UPS dalam APBD-P DKI 2014 itu. Namun Fahmi tak mau berkomentar banyak soal sikap dirinya menghadapi kasus UPS ini.
"Nggak ada yang dihadapi. UPS bukan urusan saya," kata Fahmi masih dengan nada agak tinggi.
Dia justru menyebut Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa DKI sebagai lembaga yang layak dikorek keterangannya soal masuknya anggaran UPS ke APBD-P 2014 itu. ULP mempunyai tugas melakukan lelang pengadaan barang dan jasa. Menurutnya, ULP adalah kunci membuka kasus UPS ini.
"Kau tanya itu ULP. Mau tahu? Tanya sama Mabes Polri, tanya ke ULP, kenapa dilelang (UPS itu)," tandas Fahmi sambil masuk lift.
No comments:
Post a Comment