Wednesday, September 24, 2014

Ruhut: Membangkang Perintah SBY Dukung Pilkada Langsung, Siap-siap Saja...

TRIBUN NEWS/DANY PERMANA
Anggota Komisi III DPR-RI, Ruhut Sitompul, menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komnas HAM di Gedung DPR/MPR-RI, Senayan, Jakarta, Senin (21/2/2011).
JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengingatkan seluruh anggota Fraksi Partai Demokrat agar tidak membelot saat pengambilan keputusan Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) di DPR, Kamis (25/9/2014).
Menurut Ruhut, mereka yang tidak mengikuti instruksi Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono nantinya akan dicatat oleh DPP dan terancam tak lagi masuk dalam daftar calon anggota legislatif Pemilu 2019. (baca: Syarief Hasan Tegaskan Demokrat Dukung Pilkada Langsung)
"Kalau ada yang membangkang perintah SBY untuk mendukung Pilkada langsung, siap-siap saja layu sebelum berkembang. Apa mau mereka dicoret dari daftar caleg 2019? Siap-siap saja. Aku hanya ingatkan saja loh," ujar Ruhut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Ruhut menuturkan, voting RUU Pilkada akan dilakukan secara terbuka. Dengan demikian, akan terlihat sikap masing-masing anggota Fraksi Partai Demokrat pada sidang paripurna.
"Kita lihat siapa yang tidak berdiri dan tidak loyal," ucap anggota Komisi III DPR itu.
Meski pelaksanaan pengesahan RUU Pilkada sudah tinggal satu hari, Partai Demokrat ternyata belum juga mengumpulkan anggota fraksinya untuk menyolidkan dukungan di parlemen. Ruhut mengaku fraksi tidak lagi berpengaruh.
Pria yang kerap bersinggungan dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf ini menyatakan, untuk pembahasan RUU Pilkada, instruksi dari DPP Partai Demokrat yang harus didengar.
"Pak Syarief yang melakukan konsolidasi selama Pak SBY ada di luar negeri. Biasanya, pagi-pagi sebelum rapat, akan ada SMS berisi instruksi partai untuk pilih apa. Aku yakin solid 100 persen," imbuh dia.
Partai Demokrat memiliki 148 kursi di parlemen. Namun, hanya sekitar 30 orang saja yang kembali lolos sebagai anggota Dewan periode 2014-2019. Terkait dengan komitmen para anggota Dewan yang tidak lolos untuk hadir ke paripurna, Ruhut meyakini mereka akan tetap hadir rapat karena sudah diinstruksikan partai.
"Kalau pun ada yang tidak hadir, positive saja mungkian ada keperluan mendesak. Aku nggak yakin ada yang berani menentang pak SBY," ucapnya.

No comments:

Post a Comment