Ada momen menarik dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Berlin, Jerman untuk sejumlah agenda kenegaraan. Tiga mantan Gubernur DKI Jakarta bertemu secara bersamaan di Berlin.
Mereka bertemu dengan jabatan baru masing-masing. Meski bukan lagi sebagai Gubernur DKI, namun tetap mengabdikan diri untuk negara. Mereka adalah Joko Widodo yang kini menjadi Presiden RI, Sutiyoso yang kini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), dan Fauzi Bowo yang menjabat Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Federal Jerman.
Mereka bertemu dan berbincang akrab saat Jokowi dan rombongan tiba di Hotel Adlon Kempinski, Berlin, Jerman, Minggu (17/4/2016) malam. Ketiganya tampak kompak mengenakan jas berwarna hitam.
Fauzi Bowo lebih dulu bertemu Jokowi di Bandar Udara Internasioal Tegel, Berlin untuk menyambut kedatangan Jokowi dari Jakarta. Lalu saat keduanya tiba di hotel, barulah disambut Sutiyoso bersama Menlu retno Marsudi, dan Kepala BKPM Franky Sibarani.
Meski sama-sama mantan Gubernur DKI, namun pertemuan ketiganya ini terkait dengan agenda Presiden Jokowi di Jerman. Rencananya Jokowi akan melakukan pertemuan dengan pebisnis dan beberapa CEO Jerman, lalu pertemuan kenegaraan dengan Presiden Jerman Joachim Gauck, Kanselir Jerman Angela Merkel, serta pertemuan lainnya.
Baca juga: Bertemu Pejabat Hingga CEO, Ini Agenda Presiden Jokowi di Jerman
Sementara Sutiyoso secara khusus dalam pertemuan dengan Jokowi melaporkan tentang penangkapan buronan kasus BLBI Samadikun Hartono, yang buron 13 tahun dan berhasil ditangkap BIN atas kerjasama dengan pemerintah Cina.
"Barusan saya melapor ke beliau (Presiden Jokowi) di kamar beliau tentang persitiwa ini," ucap Sutiyoso usai pertemuan dengan Jokowi.
Baca juga: Sutiyoso Laporkan Penangkapan Samadikun ke Jokowi di Berlin
Sebagaimana diketahui, Sutiyoso menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama dua periode yaitu periode 1997-2002 dan 2002-2007. Kemudian digantikan Fauzi Bowo tahun 2007--2012. Lalu digantikan Jokowi tahun 2012-2014. Kini Gubernur DKI dijabat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
No comments:
Post a Comment