Tuesday, April 19, 2016

Pendukung Fanatik Dinilai Jadi Titik Lemah Ahok

Persaingan menuju kursi DKI-1 semakin meruncing, dari jenderal beken, kepala daerah berprestasi hingga politisi kawakan bergerilya mencari dukungan demi merebut pucuk pimpinan ibu kota negara. Siapa lawan terberat calon petahana Gubernur DKI saat ini Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok?

"Sulit untuk melawan Ahok, dia hanya bisa kalah oleh dua hal, yaitu dirinya sendiri dan pendukung fanatiknya," ujar pengamat politik, Kristiadi di restoran Dapur Solo, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Selasa, (19/4/2016)

Sementara ini hasil survei dari berbagai lembaga memang masih menempatkan nama Ahok pada posisi tertinggi dibandingkan dengan calon lain. Akankah nama-nama seperti Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, dan para calon lawan lainnya mampu melakukan terobosan untuk merebut hati warga DKI?

Kristiadi berpandangan lawan Ahok sesungguhnya bukanlah para politisi ataupun jenderal yang telah dan akan mendaftar sebagai calon gubernur DKI. Menurutnya, lawan terberat Ahok adalah dirinya sendiri.

"Siapa lawan terberat ahok? Ahok sendiri. Ahok bisa kalah lawan dirinya sendiri yang ketika dia tidak bisa mempertahankan otensitas dirinya sebagai orang biasa. Dia harus bisa mengalahkan keegoan dan berpegang teguh kepada sikapnya, harus jadi diri sendiri," ungkapnya.

Berikutnya menurut Kristiadi, yang menjadi lawan terberat kedua Ahok  adalah para pendukung fanatiknya. Bagi Kris, adalah sesuatu yang mengkhawatirkan karena bisa memunculkan pengkultusan.

"Lawan kedua adalah para pendukung fanatiknya. Para pendukung yang pokoknya mengkultuskan Ahok seakan akan dia orang yang mempunyai kodrat lebih dari manusia biasa, misalnya komunitas komunitas tertentu. Kalau dari komunitas jogja, misalnya dia titisan Batara Wisnu. Saya khawatir mereka yang justru memberatkan Ahok di kemudian hari," ungkap dia.

Terkait dengan ujian yang tengah dihadapi Ahok akhir-akhir ini misalnya soal reklamasi dan lahan Sumber Waras, Kristiadi menyarankan agar Ahok tak mempedulikannya. Ia ingin Ahok agar fokus bekerja di sisa masa jabatannya.

"Tidak usah Ahok melayani orang yang nyinyir, bekerja terus. Karena yang dijadikan kampanye yang benar adalah apa yang kamu kerjakan apa yang belum kamu kerjakan," tutup dia.

No comments:

Post a Comment