Sunday, April 24, 2016

Fahri Hamzah: Nggak Mungkin Saya Gabung Demokrat

 Setelah dipecat dari keanggotaanya sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah disebut merapat ke Partai Demokrat. Sinyal itu diperlihatkan Fahri saat Selasa pekan lalu dia menyampaikan niatnya bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Niat itu dia sampaikan melalui anggota Majelis Tinggi PD Syarief Hassan. Sejak itu berkembang kabar bahwa Fahri berniat gabung ke PD. Namun hari ini dia membantah kabar bahwa ingin gabung ke partai pimpinan SBY itu. 

"Gak mungkin saya gabung ke Demokrat," kata Fahri usai hadir dalam Deklarasi Keluarga Alumni KAMMI Jabodetabek di Ballroom Hotel Oasis Amir, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (24/4/2016). 

Fahri kemudian menjelaskan soal 'lobi' dia ke Syarief Hassan di ruang press room DPR pada Selasa pekan lalu. "Jadi waktu itu saya lagi jalan ke pres room ada pak Syarief ngobrol, dulu bareng di sekretariat gabungan. Kapan ketemu pak SBY?, Belum tahu. Kebetulan SBY tetangga sudah lama nggak ketemu beliau," kata Fahri yang juga mantan ketua umum KAMMI itu. 

Soal niat bertemu dengan SBY, Fahri mengaku hanya akan berdiskusi soal kondisi bangsa Indonesia bukan rencana untuk bergabung dengan Partai Demokrat.

Keinginan Fahri bertemu bertemu dengan SBY mendapat sindiran dari koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Dia mempersilakan Fahri mendatangi SBY, tetapi mewanti-wanti agar Fahri tak loncat ke PD.

"Kalau dia bergabung ke partai kami, saya akan keluar dari Partai Demokrat. Karena saya yang pasang badan menghadapi dia," kata Ruhut.

Politisi nyentrik itu masih ingat betul ketika Fahri selaku petinggi PKS mengkritik keras pemerintahan SBY.  Padahal kala itu PKS termasuk dalam setgab pendukung pemerintahan SBY-Boediono.

No comments:

Post a Comment