Friday, April 1, 2016

Tak Ada Bantuan Hukum untuk Kader Gerindra yang Terlibat Korupsi

Ketua DPP Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas menyatakan, pihaknya masih menunggu informasi resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi terkait operasi tangkap tangan yang mereka lakukan, kemarin.
Seorang politisi Gerindra dikabarkan ikut terciduk dalam operasi tersebut.
"Pada intinya, kami konsisten mendukung langkah apa pun yang dilakukan KPK untuk pemberantasan korupsi. Tapi, kita tunggu informasi resmi dari KPK," kata Supratman saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).
Ia mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat penyelenggaraan rapat pimpinan nasional lalu telah mewanti-wanti agar tidak ada kader Gerindra yang terlibat kasus hukum, terutama korupsi.
"Jika memang terlibat, silakan tanggung jawab sendiri dan partai tidak akan memberikan bantuan hukum," ujar Supratman.
KPK sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan dalam dua kasus yang berbeda pada Kamis (30/3/2016). (Baca: Dua Operasi Tangkap Tangan KPK dalam Sehari...)
Namun, KPK masih belum mau mengungkap identitas pelaku yang ditangkap dan rincian kasus yang didalami.
Sejak Kamis malam, kesibukan terjadi di KPK. Sejumlah mobil penyidik pun berdatangan pada tengah malam hingga subuh tadi.
Salah satu di antaranya yang terlihat adalah seorang pria yang mirip dengan Anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi, yang juga menjadi bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra.
Di DPRD DKI, memang terdapat segel merah KPK di ruang kerja Ketua Komisi D. Ada pun, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta saat ini dijabat oleh Muhammad Sanusi dari Fraksi Partai Gerindra.
Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi KPK apakah Sanusi merupakan salah satu yang ditangkap tangan KPK pada Kamis malam.
Saat ditanya apakah salah satu yang ditangkap tangan adalah Sanusi, Agus Rahardjo tidak mau menjawab. Agus mengaku tidak hafal nama-nama pihak yang ditangkap tangan KPK Kamis malam.
"Saya sudah dilapori, nama saya enggak hafal. Tunggu konpers saja," ujar Agus.

No comments:

Post a Comment