Wednesday, June 18, 2014

Blusukan ke Panti Sosial, Ahok: Cara Dinas Sosial Enggak Manusiawi

Jakarta - Ahok mengkritisi cara kerja Dinas Sosial DKI Jakarta dalam menangangi gelandangan dan pengemis korban razia. Wagub bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu keberatan kalau para PMKS dikurung dalam waktu lama di panti sosial.

Usai melakukan pemeriksaan mendadak ke ruang penampungan para PMKS Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (18/6/2014), Ahok langsung memberi instruksi kepada para pegawai Dinsos, termasuk Kadinsos Masrokhan yang ada di lokasi itu.

“Kita tidak mau siapapun diperlakukan seperti ini. Menurut saya nggak manusiawi cara dinas sosial. Kita nggak mau kurung orang,” kata Ahok.

“PKL saja enggak boleh dikurung, kenapa anak-anak yang cuma ngemis karena butuh uang dikurung? Ini cara berpikir yang salah, tolong diubah polanya,” tambah Ahok.

Menurut mantan Bupati Belitung Timur ini, para PMKS yang terjerat razia seharusnya langsung diurus untuk dipulangkan ke wilayahnya masing-masing. “Kalau tangkap orang dari mana pun, kalau pagi-pagi langsung harusnya pulang hari itu. Paling lama nginap semalam. Anak-anak juga tidak boleh dikurung, begitu pun ibu-ibu yang bawa anak,” ucapnya.

Ahok sempat berkeliling ke tiga ruangan penampungan, namun dia hanya sebatas berdiri di luar sel kurungan yang bergembok. Para pengemis yang semuanya wanita itu lantas mendekat ke pintu sel dan mengadu soal pelayanan yang mereka terima selama di panti.

Rodiah, 29, warga Bekasi yang sempat ngobrol dengan Ahok mengungkapkan beberapa masalah seperti sulit mendapat minum dan belum diberikan makan siang pada saat itu sekitar pukul 12.30 WIB. Begitu juga soal urusan kamar mandi jadi sorotan Ahok, karena memang dari dalam sel itu menyeruak aroma yang sangat tidak sedap


“WC nya penuh bagaimana,” kata Rodiah ketika ditanya Ahok apakah betah atau tidak. Mendengar jawaban itu, suara Ahok langsung meninggi. 

“Siapa disini penanggungjawabnya?” tanya Ahok.

“Saya pak. Mereka di sini memang harus antri ke kamar mandi,” kata Purnowo yang berdiri di samping Ahok.

“Kasih ke tempat (WC) lain dong, ini mesti diatur. Mesti ada petugasnya yang duduk di depan, atau dipasang CCTV, kalau enggak kasihan nanti mereka sudah teriak-teriak tapi tidak ada yang dengar,” ucap Ahok tegas.

Soal aroma yang tidak sedap itu, Ahok meminta petugas dinas sosial memberikan sabun dan shampoo. “Gak ada mandiin ya? Bau. Kasih sampo. Mother Theresa saja mandiin pengemis. Minimal mereka mati terhormat,” ungkapnya.

No comments:

Post a Comment