Jakarta - Di tengah kegalauan Nova Riyanti Yusuf dicopot dari Wakil Ketua Komisi IX DPR, wapres nomor urut dua Jusuf Kalla mengirim salam dua jari. Politikus cantik yang merasa kariernya diakhiri FPD DPR ini pun mengucap terimakasih.
"Terima kasih dukungan, Pak JK. Yang penting ke-2 RUU-nya, Pak, agar selesai," ujar Nova yang akarab disapa Noriyu ini lewat akun twitter @saya_noriyu, Rabu (18/6/2014).
Dua RUU yang dimaksud adalah RUU Keperawatan dan RUU Kesehatan Jiwa. Selama menjadi pimpinan Komisi IX DPR Noriyu berjuang menuntaskan RUU itu, namun kini kariernya di pucuk pimpinan Komisi Kesehatan telah tuntas.
"Saya ingat pesan @dr_tjiptaning kalau masuk politik, siap dibunuh, diburu, dibui. Saya sudah dibunuh oleh Partai Demokrat untuk menyelesaikan 2 RUU," kicau Noriyu dalam akun twitternya @saya_noriyu.
Noriyu merasa kecewa karena usahanya untuk merampungkan RUU Keperawatan dan RUU Kesehatan Jiwa seolah tak dihargai. Dia pun meminta maaf kepada rekan-rekannya sesama dokter.
"Saat #ruukeperawatan #ruukesehatanjiwa saya tancap gas hampir selesai, Demokrat menghargai upaya saya dgn ini.Thanx!," imbuh perempuan berusia 36 tahun ini.
Setidaknya kiriman salam dua jari dari JK menenangkannya. "Nova, setiap tindakan dan sikap selalu ada risiko, hanya pemimpin yang mau menanggung risiko bisa menjadi pemimpin yang baik, salam dua jari, JK," demikian pesan singkat dari JK yang dipampang lewat twitter @saya_noriyu.
Lalu benarkah Noriyu dicopot lantaran tak ikut deklarasi dukungan FPD ke Prabowo-Hatta? Ketua FPD DPR Nurhayati Ali Assegaf memang sudah membantah isu ini.
"Terima kasih dukungan, Pak JK. Yang penting ke-2 RUU-nya, Pak, agar selesai," ujar Nova yang akarab disapa Noriyu ini lewat akun twitter @saya_noriyu, Rabu (18/6/2014).
Dua RUU yang dimaksud adalah RUU Keperawatan dan RUU Kesehatan Jiwa. Selama menjadi pimpinan Komisi IX DPR Noriyu berjuang menuntaskan RUU itu, namun kini kariernya di pucuk pimpinan Komisi Kesehatan telah tuntas.
"Saya ingat pesan @dr_tjiptaning kalau masuk politik, siap dibunuh, diburu, dibui. Saya sudah dibunuh oleh Partai Demokrat untuk menyelesaikan 2 RUU," kicau Noriyu dalam akun twitternya @saya_noriyu.
Noriyu merasa kecewa karena usahanya untuk merampungkan RUU Keperawatan dan RUU Kesehatan Jiwa seolah tak dihargai. Dia pun meminta maaf kepada rekan-rekannya sesama dokter.
"Saat #ruukeperawatan #ruukesehatanjiwa saya tancap gas hampir selesai, Demokrat menghargai upaya saya dgn ini.Thanx!," imbuh perempuan berusia 36 tahun ini.
Setidaknya kiriman salam dua jari dari JK menenangkannya. "Nova, setiap tindakan dan sikap selalu ada risiko, hanya pemimpin yang mau menanggung risiko bisa menjadi pemimpin yang baik, salam dua jari, JK," demikian pesan singkat dari JK yang dipampang lewat twitter @saya_noriyu.
Lalu benarkah Noriyu dicopot lantaran tak ikut deklarasi dukungan FPD ke Prabowo-Hatta? Ketua FPD DPR Nurhayati Ali Assegaf memang sudah membantah isu ini.
No comments:
Post a Comment