Wednesday, June 18, 2014

Visi Jokowi untuk Memajukan Batik dan Industri Kreatif di Indonesia

Jakarta - Dalam kampanyenya di kabupaten sekitar Pantura, calon presiden Joko Widodo mendatangi salah satu kota yang dikenal dengan batiknya, yakni Cirebon. Ia lalu menceritakan rencananya untuk memajukan produk kebanggaan Indonesia itu.

"Kita sekarang di Cirebon dengan kekuatan potensi industri kreatif berbasis budaya. Dan kita sudah memulai lama sekali. Karena itu apa yang harus dilakukan? Ini harus dikaitkan dengan ke pariwisataan," kata Jokowi saat mengunjungi butik Pesona Batik, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/6/2014).

Ia merencanakan untuk mengintegrasikan pola pariwisata dari Bandung untuk meningkatkan kunjungan turis domestik maupun mancanegara. Ia pun menolak bila dikatakan batik yang beredar di masyarakat adalah batik impor buatan Tiongkok yang murah.

"Tidak ada batik impor yang laku. Saya tahu. Segmentasinya batik banyak. Mulai yang Rp 50 ribu banyak, Rp 15 juta ada. Mau yang Rp 100 juta juga ada. Batik impor sudah agak lama masuk tapi tidak laku. Kita masih bisa bersaing untuk tik membatik. Ini sudah jelas menjadi milik kita," ujarnya tegas.

Menurutnya, industri kreatif di Indonesia terus berkembang. Banyak cara yang bisa dilakukan salah satunya dengan mengubah pola, warna dan kemasan produk.

Soal usaha pakaian, menurutnya Indonesia bisa unggul dengan menjadikan busana muslim sebagai usaha utama.

"Fashion kalau kita mau naik, angkat yang bisa diangkat. Angkat busana muslim karena kalau yang modern ya kalah dengan dari luar. Itu nggak ada yang ngalahin. Begitu juga dengan seni pertunjukan kita mau cari yang jumlahnya sudah ratusan, ada semuanya. Tapi belum dikelola dengan baik," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment