Thursday, June 26, 2014

Basuki Sebut Sekolah Ngetop Itu Banyak Yang "Belagu"

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan akan mengeluarkan siswa SMA 3 yang melakukan tindak kekerasan hingga menyebabkan kematian pada Arfiand Caesar Al Irhami, jika terbukti benar.
Menurut Basuki, Pemprov DKI harus tegas dalam mengambil keputusan terkait kasus tersebut. Baik untuk pelaku, guru pembimbing, maupun kepala sekolah.
"Ada laporan, kalau di SMA 3 itu bukan cuma ekstrakurikuler pecinta alam yang suka menyiksa junior. Kadang-kadang sekolahngetop juga banyak yang belagu," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Apabila menurut laporan polisi, siswa SMA 3 senior ekstrakurikuler pecinta alam itu yang terbukti melakukan kekerasan, maka siswa itu harus dikeluarkan. Selain itu, guru pembimbing yang ikut dalam acara itu juga harus diselidiki apakah mengetahui ada tindakan kekerasan tersebut atau tidak. Sebab, apabila guru itu mengetahui, berarti ia melakukan pembiaran pada peristiwa tersebut.
"Guru itu seharusnya tahu mana siswa bandit mana yang enggak, kan kelihatan dari matanya. Dikeluarkan saja biar dia cari sekolah lain saja," kata Basuki.
"Kalau saya kejam, pelakunya tidak boleh masuk sekolah manapun di Jakarta. Bikin orang sampai mati tidak boleh ada toleransi lagi," tegas dia.
Sekedar informasi, sebelumnya, Arfiand Caesar Al Irhami mengembuskan napas terakhir usai mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencinta alam di Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Polisi sudah memeriksa 30 saksi atas kasus tewasnya siswa Arfiand.

No comments:

Post a Comment