Thursday, December 10, 2015

Kasus 'Papa Minta Saham' Pengaruhi Pilkada? Ahok: Yang Kurang Baik Diganti

 Skandal 'papa minta saham' masih terus bergejolak sampai-sampai sempat ada gerakan #BoikotPartaiPapa di media sosial saat Pilkada 2015. Lalu bagaimana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melihat hal tersebut?

"Saya kira, menurut saya, parpol ini kalau orang mau bernegara ya harus punya partai politik," ucap usai menghadiri penghargaan Tahir Foundation di Dian Ballroom, Hotel Raffles, Jl Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan, Rabu (9/12/2015).

Menurut Ahok, orang-orang berpolitik yang dirasa kurang baik seharusnya partai politik menyadari dan menggantinya. Nanti dengan sendirinya masyarakat akan tahu dan memilih yang mana yang memiliki potensi membangun daerah.

"Cuma sekarang orang yang kurang baik ya kita ganti dong yang bagus-bagus masuk dong," kata Ahok.

Sebelumnya, tagar #BoikotPartaiPapa ramai di Twitter, Senin (7/12/2015), saat Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR memutuskan sidang dengan agenda mendengar keterangan teradu Ketua DPR Setya Novanto dilaksanakan secara tertutup atas permintaan Setya. Padahal, 2 sidang sebelumnya yang menghadirkan pengadu Menteri ESDM Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dilaksanakan terbuka.

#BoikotPartaiPapa beredar bersama sebuah gambar dengan tulisan serupa dengan latar warna kuning. Ada juga gambar pohon beringin yang disilang. Selain itu ada tulisan 9 Desember sebagai penanda waktu pelaksanaan pilkada serentak.

"#MKDBobrok #boikotpartaipapa #bubarkanGOLKAR," kicau ‏@arden1917. 

Ada juga @revolusipssi yang menampilkan gambar #boikotpartaipapa sambil berkicau soal sidang tertutup Setya Novanto yang dipimpin oleh kader Golkar Kahar Muzakir.

"Sidang tertutup dipimpin Kahar Muzakir dari Golkar yg hobi gebrak2 meja itu. #papamintasaham," cuitnya. 

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai langkah Setya Novanto melaporkan Sudirman Said ke Bareskrim Polri tidak etis. Novanto melaporkan Sudirman atas tuduhan pencemaran nama baik.

"Ya saya kira semua orang melapor terserah. Tapi saya kira Sudirman Said tidak pantas kita kriminalkan seperti itu," kata Ahok usai menghadiri penghargaan Tahir Foundation di Dian Ballroom, Hotel Raffles, Jl Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan, Rabu (9/12/2015).

Menurut Ahok, langkah Novanto dan kuasa hukumnya itu dinilai tidak pantas karena rekaman bos Freeport Maroef Sjamsoeddin yang digunakan Sudirman melapor ke MKD itu adalah dokumen pribadi sehingga tidak harus dipermasalahkan.

"Kalau menurut saya kan dia tidak ada salah. Dia kan merekam pembicaraannya sendiri. Menurut saya ya, saya tidak tahu secara hukum bagaimana," ujar Ahok.

Seperti diketahui, Sudirman berpesan pada Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin untuk memberikan catatan dan laporan mengenai pertemuannya dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak Reza Chalid. Hal itu dilakukan Sudirman karena dia merasa bertanggungjawab atas sektor energi dan sumber daya alam seperti pertambangan.

Ahok kembali menegaskan bahwa sikap Novanto mengkriminalisasi Sudirman itu tidak pantas.

"Kalau menurut saya tidak pantas dia mengkriminalisasikan Sudirman Said, tapi tidak tahu secara hukum (legal atau tidak)," pungkas Ahok. 

No comments:

Post a Comment