Friday, December 11, 2015

Dulu Kirim Sapi dari NTT ke Jakarta 2 Bulan, Sekarang Cuma 5 Hari

Dulu Kirim Sapi dari NTT ke Jakarta 2 Bulan, Sekarang Cuma 5 HariKapal Sapi di Pelabuhan Tanjung Priok (Hasan Al Habshy-detikFinance)
Jakarta -Sebelum ada kapal angkut ternak KM Camara Nusantara I, pengiriman sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke DKI Jakarta memakan waktu hingga 2 bulan. Sekarang berkat adanya kapal ternak dan pemangkasan izin yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan), pengiriman sapi dari NTT ke Jakarta cuma butuh waktu 5 hari.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menuturkan, perjalanan di laut untuk pengiriman sapi dari NTT ke Jakarta tanpa kapal ternak butuh 14 hari. Ditambah dengan proses karantina di NTT dan Jakarta, banyaknya pos pemberhentian, sapi baru sampai di Jakarta dalam waktu 2 bulan.

Kini proses karantina dipersingkat, izin disederhanakan, rantai pasokan dipotong, dan pengiriman dilakukan dengan kapal ternak. Hasilnya, sapi dari NTT bisa sampai hanya dalam 5 hari.

"Dari 2 bulan jadi 5 hari. Tadinya tinggal di kepala desa, di sana diarantina sampai sini di karantina lagi, menginap, perjalanan 14 hari," tutur Amran, saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12/2015).

Selain waktunya lebih cepat, bobot sapi yang biasanya susut 20% di perjalanan kini tidak susut lagi karena terus dirawat dan diberi makan di kapal ternak. Amran menceritakan, sapi yang keseleo langsung diurut oleh dokter hewan yang siaga di kapal. Sapi-sapi yang tiba di Jakarta pun sehat semua. "Tidak ada satu pun yang mati. Ada yang keseleo tapi sudah diurut, sudah berdiri lagi. Bayangkan keseleo saja diurut," ujarnya.

Biaya transportasi sapi dari NTT ke Jakarta turun hingga 85% berkat kapal ternak. "Turun 85% dari Rp 1,8 juta per ekor menjadi Rp 320 ribu per ekor," kata Amran.

Dengan adanya efisiensi-efisiensi tersebut, pihaknya yakin, sapi dari NTT tersebut bisa dijual dengan harga Rp 75.000/kg di tingkat konsumen yang berada di Jakarta. "Nanti Bulog yang jual, harapan saya Rp 70-75 ribu per kg. Bulog kerjasama dengan PD Dharma Jaya. Masuk semua ke Bulog hari ini," pungkasnya.

‎Sebagai informasi, ‎pengangkutan ternak sapi dengan pelayaran perdana kapal ternak KM Camara Nusantara 1 telah dilakukan pada hari Minggu 6 Desember 2015 pukul 01.00 WITA dari Pelabuhan Tenau Kupang NTT, dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada hari Jumat pagi, 11 Desember 2015.

Jumlah ternak yang dikirim menggunakan kapal ternak ini adalah sebanyak 353 ekor dengan jenis ternak sapi Bali jantan, yang memiliki rata-rata bobot hidup 250–350 kg, dan diperkirakan rata-rata produksi daging sapi per ekor adalah 125 kg.

Pengawalan ternak selama perjalanan dari Kupang menuju Jakarta dilakukan oleh petugas kesehatan hewan sebanyak 7 orang, yang berasal dari BBVet Denpasar sebanyak 5 orang, dan Karantina Pertanian Kelas I Kupang sebanyak 2 orang.

Kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara 1 memiliki 500 ruang untuk sapi, serta berstandar Internasional. Kapal ini akan terus dimanfaatkan untuk pengiriman ternak dari wilayah produsen ternak seperti NTT, NTB, dan Jawa Timur ke daerah konsumsi yakni Jabodetabek.

Pengiriman sapi dari daerah produsen dengan memanfaatkan kapal angkut ternak atau pemanfaatan tol laut ke daerah konsumsi ini diharapkan dapat maksimal karena diyakini mampu menekan harga distribusi sapi.

Harga bobot hidup sapi di NTT yang dikirim ke Jakarta adalah Rp. 30.000 per kg berat hidup. Pembelian ternak dari NTT ke DKI Jakarta dilakukan oleh Bulog yang dalam hal ini diwakili oleh Dolog. Ternak selanjutnya akan dikirim ke Kandang ternak lokal di Jalan Andini Sakti desa Gandasari kecamatan Cikarang Barat, Bekasi Jawa Barat milik Perum Bulog.

Pemulihan ternak akan dilakukan selama dua hari di kandang penampungan Dolog, dan untuk selanjutnya sapi dapat dimanfaatkan oleh pembeli sebagai sapi bakalan dan siap potong.

No comments:

Post a Comment