Kapal Sapi di Pelabuhan Tanjung Priok (Hasan Al Habshy-detikFinance)
Jakarta -Kapal ternak KM Camara Nusantara I, kapal pengangkut ternak pertama yang dibuat dan dimiliki Indonesia, telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, setelah menempuh perjalanan selama 5 hari dari Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun, kapal ternak hanya membawa 353 ekor sapi atau cuma 70% dari kapasitas maksimalnya.
Terkait hal ini, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menjelaskan, kapal ternak hanya mengangkut 353 ekor sapi karena keterbatasan waktu untuk mengumpulkan sapi dari NTT. Kapal harus tiba tepat waktu pada 11 Desember 2015, karena itu kapal ternak harus berangkat 6 Desember lalu meski kapasitasnya belum penuh.
"Pasokan di daerah cukup, tapi pertimbangan teknis saja supaya lebih cepat karena kita harus tiba tanggal 11 Desember. Presiden kan waktunya tidak gampang," kata Amran, ketika ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Menurut Amran, tibanya kapal ternak di Jakarta ini sudah merupakan keberhasilan besar yang patut diapresiasi, meski hanya membawa 353 ekor sapi. Sebab, Indonesia baru memiliki kapal ternak setelah 70 tahun merdeka. Untuk tahap awal, ini sudah bagus.
"Ini sesuatu yang baik dan baru terjadi hari ini setelah kita 70 tahun merdeka. Ini sudah luar biasa, yang penting kita sudah memulai," ucapnya.
Sebagai informasi, pengangkutan ternak sapi dengan pelayaran perdana kapal ternak KM Camara Nusantara 1 telah dilakukan pada hari Minggu 6 Desember 2015 pukul 01.00 WITA dari Pelabuhan Tenau Kupang NTT, dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada hari Jumat pagi, pada 11 Desember 2015.
Jumlah ternak yang dikirim menggunakan kapal ternak ini adalah 353 ekor, dengan jenis ternak sapi Bali jantan yang memiliki rata-rata bobot hidup 250-350 kg, dan diperkirakan rata-rata produksi daging sapi per ekor adalah 125 kg.
Pengawalan ternak selama perjalanan dari Kupang menuju Jakarta dilakukan oleh petugas kesehatan hewan sebanyak 7 orang, yang berasal dari BBVet Denpasar sebanyak 5 orang, dan Karantina Pertanian Kelas I Kupang sebanyak 2 orang.
Kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara 1 yang memiliki 500 ruang untuk sapi, dan memiliki standar Internasional akan terus dimanfaatkan untuk pengiriman ternak, dari wilayah produsen ternak seperti NTT, NTB dan Jawa Timur ke daerah konsumsi yakni Jabodetabek.
Pengiriman sapi dari daerah produsen dengan memanfaatkan kapal angkut ternak atau pemanfaatan tol laut ke daerah konsumsi ini diharapkan dapat maksimal, karena diyakini mampu menekan harga distribusi sapi.
Harga bobot hidup sapi di NTT yang dikirim ke Jakarta adalah Rp 30.000 per kg berat hidup. Pembelian ternak dari NTT ke DKI Jakarta dilakukan oleh Bulog yang dalam hal ini diwakili oleh Dolog. Ternak selanjutnya akan dikirim ke Kandang ternak lokal di Jalan Andini Sakti desa Gandasari kecamatan Cikarang Barat, Bekasi Jawa Barat milik Perum Bulog.
Pemulihan ternak akan dilakukan selama dua hari di kandang penampungan Dolog, dan untuk selanjutnya sapi dapat dimanfaatkan oleh pembeli sebagai sapi bakalan dan siap potong.
Namun, kapal ternak hanya membawa 353 ekor sapi atau cuma 70% dari kapasitas maksimalnya.
Terkait hal ini, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menjelaskan, kapal ternak hanya mengangkut 353 ekor sapi karena keterbatasan waktu untuk mengumpulkan sapi dari NTT. Kapal harus tiba tepat waktu pada 11 Desember 2015, karena itu kapal ternak harus berangkat 6 Desember lalu meski kapasitasnya belum penuh.
"Pasokan di daerah cukup, tapi pertimbangan teknis saja supaya lebih cepat karena kita harus tiba tanggal 11 Desember. Presiden kan waktunya tidak gampang," kata Amran, ketika ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Menurut Amran, tibanya kapal ternak di Jakarta ini sudah merupakan keberhasilan besar yang patut diapresiasi, meski hanya membawa 353 ekor sapi. Sebab, Indonesia baru memiliki kapal ternak setelah 70 tahun merdeka. Untuk tahap awal, ini sudah bagus.
"Ini sesuatu yang baik dan baru terjadi hari ini setelah kita 70 tahun merdeka. Ini sudah luar biasa, yang penting kita sudah memulai," ucapnya.
Sebagai informasi, pengangkutan ternak sapi dengan pelayaran perdana kapal ternak KM Camara Nusantara 1 telah dilakukan pada hari Minggu 6 Desember 2015 pukul 01.00 WITA dari Pelabuhan Tenau Kupang NTT, dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada hari Jumat pagi, pada 11 Desember 2015.
Jumlah ternak yang dikirim menggunakan kapal ternak ini adalah 353 ekor, dengan jenis ternak sapi Bali jantan yang memiliki rata-rata bobot hidup 250-350 kg, dan diperkirakan rata-rata produksi daging sapi per ekor adalah 125 kg.
Pengawalan ternak selama perjalanan dari Kupang menuju Jakarta dilakukan oleh petugas kesehatan hewan sebanyak 7 orang, yang berasal dari BBVet Denpasar sebanyak 5 orang, dan Karantina Pertanian Kelas I Kupang sebanyak 2 orang.
Kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara 1 yang memiliki 500 ruang untuk sapi, dan memiliki standar Internasional akan terus dimanfaatkan untuk pengiriman ternak, dari wilayah produsen ternak seperti NTT, NTB dan Jawa Timur ke daerah konsumsi yakni Jabodetabek.
Pengiriman sapi dari daerah produsen dengan memanfaatkan kapal angkut ternak atau pemanfaatan tol laut ke daerah konsumsi ini diharapkan dapat maksimal, karena diyakini mampu menekan harga distribusi sapi.
Harga bobot hidup sapi di NTT yang dikirim ke Jakarta adalah Rp 30.000 per kg berat hidup. Pembelian ternak dari NTT ke DKI Jakarta dilakukan oleh Bulog yang dalam hal ini diwakili oleh Dolog. Ternak selanjutnya akan dikirim ke Kandang ternak lokal di Jalan Andini Sakti desa Gandasari kecamatan Cikarang Barat, Bekasi Jawa Barat milik Perum Bulog.
Pemulihan ternak akan dilakukan selama dua hari di kandang penampungan Dolog, dan untuk selanjutnya sapi dapat dimanfaatkan oleh pembeli sebagai sapi bakalan dan siap potong.
No comments:
Post a Comment