Tuesday, December 1, 2015

Cerita Ahok Tegur Pembangunan Mal di Kemang yang Salahi Aturan

Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) menyoroti pembangunan yang menyalahi aturan di Jakarta, khususnya di kawasan Kemang Jakarta Selatan. Dia mengaku sudah menegur pihak yang bersangkutan.

"Contoh, Lippo Kemang Village itu adalah contoh pembenaran yang total salah," kata Ahok dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) REI DKI Jakarta 2015 di Hotel Ritz Carlton, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/12/2015).

Ratusan peserta acara bertepuk tangan dan tertawa mendengar ucapan Ahok itu. Dalam acara ini, hadir Ketua Umum REI Eddy Hussy, Ketua REI DKI Amran Nukman, dan Ketua REI dari berbagai wilayah Indonesia. 
Ahok bicara di Rakerda REI DKI Jakarta (Danu Damarjati/detikcom)
"Saya bicara jujur kepada grup Lippo. Sudah terjadi," ucap Ahok.

Ahok menuturkan telah mengimbau agar para pelaku properti memelihara lingkungannya. Namun pihak pengusaha terkadang mencari pembenaran lewat kajian-kajian yang dilakukan sendiri.

"Bapak Ibu juga jangan ngarang-ngarang cari profesor hebat mengatakan boleh (dilakukan pembangunan), pembenaran dengan kajian-kajian," kata Ahok.

Soal mal di Kemang yang dia soroti itu, Ahok menjelaskan sebenarnya tempat itu adalah tempat penampungan air. Namun demikian tetap saja didirikan bangunan di situ.

"Itu adalah tempat penampungan air, lalu dibangun superblok dengan alasan kami akan membuat tampungan air bak di bawah. Kalau hujan, baknya dikosongin enggak? Enggak," tutur Ahok.

Seharusnya, yang melakukan kajian adalah dari Pekerjaan Umum (PU). Namun demikian, faktanya, praktik-praktik penyimpangan masih juga terjadi.

"Di Republik ini jangankan kajian, semua dasar hukum bisa dikarang. Yang penting bayar. Saya enggak tahu," protes Ahok.

Ahok juga mengemukakan, bila mempunyai tanah yang rendah dan hendak dibangun, maka biasanya para pengembang meninggikan tanahnya. Akibatnya daerah di sekitar menjadi banjir.

"(Contohnya) Itu golf aliran air ditutup. Buka dong. Kalau dibuka (saluran air) tempat dia (golf yang dimaksud) tenggelam. Kalau tenggelam, jual ke kami saja deh, supaya kami selesaikan," kata Ahok.

Maka, sebaiknya lokasi lahan dengan kontur rendah seperti itu, yakni tempat air, sebaiknya dijual saja ke Pemprov DKI. Nantinya, kata Ahok, hitung-hitungan jual beli bisa dilakukan dengan harga appraisal. 

No comments:

Post a Comment