Wednesday, June 11, 2014

Suara Hatta Dinilai Manipulatif Saat Bicara Kesetaraan Hukum

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Indonesia Choir, Jay Wijayanto, menilai, pernyataan calon wakil presiden Hatta Rajasa soal kesetaraan hukum dalam acara debat kandidat capres-cawapres, Senin (9/6/2014) lalu, manipulatif.
Saat berbincang dengan wartawan di Media Center JKW4P, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2014), Jay mengatakan bahwa tone suara Hatta ketika menjelaskan soal topik tersebut datar, tanpa ekspresi, bahkan cenderung menghafal.
"Kelihatan sekali itu dipersiapkan sangat rapi dan bagus sekali sebelumnya. Sangat tertib. Seolah dia tahu sebelumnya akan ditanya itu. Artinya, produk suaranya dimanipulasi," ujarnya.
Jay mengatakan, perlu waktu lama dengan intensitas latihan yang tinggi agar dapat memanipulasi perasaan agar produksi suara terdengar wajar seolah tak terjadi apa-apa.
"Hatta sudah tidak peduli lagi soal kasus putranya dulu dalam konteks pembicaraan dia. Pokoknya, soal kesetaraan hukum, dia harusnya ngomong begini, gitu,"  ucap Jay.
Sebelumnya, Hatta menyatakan pentingnya perlakuan hukum bagi semua warga negara. Hatta mengaku tidak setuju dengan adanya perlakuan khusus ataupun diskriminasi dalam penegakan hukum. (baca: Hatta: Dalam Berlakukan Hukum, Jangan Tumpul ke Atas Tajam ke Bawah)
Pernyataan Hatta itu langsung dikritik banyak pihak. Mereka mengaitkan pernyataan itu dengan kasus kecelakaan Rasyid Rajasa di Tol Jagorawi pada awal Januari 2013. Kecelakaan itu menewaskan dua orang. (baca: "Masa, Hatta Tidak Malu Berbicara tentang Kesetaraan Hukum?")
Hatta mengatakan, kasus kecelakaan tersebut sudah selesai dengan vonis yang diterima anaknya. (baca: Penjelasan Hatta soal Kasus Hukum yang Menjerat Anaknya)

No comments:

Post a Comment