Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menuding hasil survei yang dilakukan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas adalah survei bayaran. General Manager Litbang Kompas Harianto Santoso menegaskan tudingan tersebut sama sekali tidak benar.
"Ini soal kepercayaan yang tidak bisa digadai. Menyangkut independensi. Kredibilitas bagi kami sangat penting," kata Harianto saat dihubungi detikcom, Senin (23/6). "Kami tidak mungkin bermain-main dengan soal kepercayaan pada hasil survei kami."
Harianto menekankan Libang Kompas dalam setiap melakukan survei sangat independen. "Kami tidak condong ke kanan atau ke kiri. Kami bisa dan siap mempertanggungjawabkan independensi," ujar Harianto menanggapi tuduhan Fadli tersebut mengenai hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan pasangan Jokowi-JK lebih unggul elektabilitasnya dibanding Prabowo-Hatta.
Jadi, Harianto menegaskan, Litbang Kompas tak hanya siap mempertanggungjawabkan soal metodelogi surveinya secara akademik tapi juga keindependenan dan obyektivitas hasil surveinya.
"Setiap hasil survei Kompas selalu dilaporkan ke KPU, quick count dari kami juga kami laporkan ke KPU," ungkap Harianto. "Jadi setiap hasil survei kami mengenai Pemilu tercantum di KPU," lanjut dia.
Hasil survei Litbang Kompas yang dipublikasikan pada Sabtu (21/6) menunjukkan Jokowi-JK masih unggul tingkat keterpilihannya dibandingkan Prabowo-Hatta. Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon, tak percaya dengan hasil survei tersebut. "Surveinya yang bayar ya mereka, Kompas, Indo Barometer," kata Fadli. Menurut Fadli, elektabilitas Prabowo-Hatta sudah jauh lebih unggul.
No comments:
Post a Comment