Friday, January 8, 2016

Fitra: Tak masuk akal, pengadaan kendaraan DPR sampai Rp 64 M

Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny Soetjipto menegaskan bahwa setiap tahunnya anggaran terkait pengadaan dan perawatan kendaraan DPR RI cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2016 terjadi penurunan. Yenny mengungkapkan bahwa ada berbagai dana yang digunakan dengan kalkulasi anggaran tak masuk akal.

"Pengadaan kendaraan pada tahun 2015 mencapai Rp 64.269.810.000, ini adalah jumlah terbesar dalam 4 tahun terakhir," kata Yenny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/1).

Yenny menjelaskan bahwa anggaran pengadaan kendaraan pada tahun 2016 untuk membeli 1 unit ambulans mencapai RP 1.700.000.000. Sedangkan pada tahun 2015 DPR juga membeli ambulans lengkap dengan alat kesehatannya sebesar Rp 1.905.810.000.

"Pembelian 1 unit ambulans sebesar Rp 1,7 miliar pada tahun 2016. Ambulans model apa berharga Rp 1,7 miliar? oleh karena itu, DPR perlu menjelaskan kepada publik terkait spesifikasi dan urgensinya pengadaan ambulans, sehingga pengadaan kendaraan di RUP DPR RI bisa diterima dengan akal sehat," tuturnya.

Sedangkan pada tahun 2013 pengadaan untuk biaya pemeliharaan, perbaikan, dan rekondisi kendaraan mencapai Rp 1.951.480.000. Kemudian pada tahun 2014 pengadaan untuk pembuatan tempat nomor polisi dan akomodasi mencapai Rp 2.475.896.000. Pada tahun 2016 pengadaan mencapai Rp 8.767.227.000. 

"Sebagai catatan pengadaan kendaraan pada tahun 2015 yang mencapai Rp 64 miliar juga harus jelas pertanggungjawabannya, mengingat angkat jumlahnya yang sangat besar," ujarnya.

Menurut Yenny, DPR tidak efisien dan efektif dalam perencanaan anggaran. Hal ini ditunjukkan dengan anggaran ajaib yang selalu berulang setiap tahun dan tidak wajar.

"Bahwa DPR tidak konsisten dalam dokumen penyusunan anggaran. DPR tidak tertib dalam penelitian, kajian dan dokumen perencanaan penyusunan anggaran, sehingga internal DPR mudah dalam mengusulkan anggaran anggaran ajaib," pungkasnya.

Selama masa reses, selain membongkar secara bergantian tiap toilet di DPR meski alat-alat masih bisa berfungsi dengan baik, DPR juga melakukan pengadaan puluhan bus. 

Seperti diketahui sebelumnya ada sekitar 19 bus sebagian Mitsubishi Neptune dan sebagian lagi bermerk Marcedez Benz. Di badan bus tersebut tertempel stiker PT Ibu Pusaka. Masing-masing bus dilengkapi dengan fasilitas seperangkat alat karaoke, televisi, bagasi, pintu darurat, dan AC. 

Lalu ada 1 mobil Sound dan 1 mobil toilet dari PT Turkindo Utama. Sebagian bus bermerk Mercedes-Benz masih belum memiliki pelat nomor. Seluruh kendaraan baru tersebut ditempeli logo resmi DPR.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengakui bahwa ada berbagai pengadaan ketika DPR melakukan masa reses. Menurutnya memang anggota dewan butuh mobil bagus.

"Kalau pakai mobil sendiri kan kebanyakan. Kalau busnya jelek nanti enggak enak mogok di jalan," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/1).

No comments:

Post a Comment