Wednesday, January 27, 2016

Ahok: Banyak Operator Nakal

Penumpang TransJ koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) banyak yang kecewa karena diturunkan di halte yang bukan tujuan akhirnya. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyebut hal itu kerap terjadi karena banyak operator nakal bermain.

"Ada beberapa operator nakal. Kita lagi mau putus-putusin (kontrak) dengan operator yang nakal. Mereka kan cuma ngejar rupiah per kilometer, dia enggak peduli penumpang. Dia mau ngejar enggak macet," ujar Ahok saat dikonfirmasi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).

Ahok mengaku dirinya selama ini sudah berkali-kali meminta agar PT Transportasi Jakarta bisa membeli serta mengoperasikan bus sendiri. Sebab jika masih bergantung sepenuhnya dengan para operator maka bukan tidak mungkin dikerjai terus menerus.

Baca juga: Layani Penumpang Tak Sampai Halte Akhir di Koridor IX, ini Penjelasan TransJ

"Saya sudah bilang berkali-kali sama TransJakarta kan selama tidak punya bus sendiri, kamu akan dikerjai operator. Kita harus jadi pemain utama bus, tapi pemain utama bus yang baik hati," lanjutnya.

Ahok juga mengingatkan kepada para operator bus untuk memberikan pelayanan kepada warga Ibu Kota dengan sebaik-baiknya. Sebab tujuan utamanya untuk melayani bukan mencari keuntungan.

"Kan kita mau melayani warga DKI, kalau kamu enggak mau nurut ya mohon maaf kita enggak mau. Kita bukan perusahaan yang mau semua makan bisnis Anda, kita justru mau bantu Anda meremajakan bus, bisa dapat sopir dengan gaji yang baik. Tapi kalau kelakuan kayak gitu ya kita potong," kata Ahok.

"Sudah tahu kok kita beberapa operator yang nakal seperti itu," sambungnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Humas PT Transportasi Jakarta Prasetia Budi mengatakan, memang ada sebagian bus yang memperpendek rute perjalanannya. Hal ini menjadi salah satu strategi TransJ untuk mengantisipasi jarak antar bus (headway) yang terlalu lama sehingga terjadi penumpukan penumpang di halte-halte.

Meski ada perpendekan rute, namun ia tidak membenarkan jika petugas on board tidak memberitahukannya kepada penumpang. Budi mengatakan, seharusnya petugas sedari awal menginformasikan kepada para penumpang bahwa bus yang dinaikinya tidak sampai tujuan halte akhir.

Sebelum ini detikcom melihat para penumpang bus gandeng jurusan Pinang Ranti-Pluit sekitar pukul 10.00 WIB diturunkan di Halte Kuningan Barat setelah sebelumnya pramudi memberi pengumuman melalui pengeras suara dalam bus. Tanpa alasan yang detail, penumpang diminta turun.

"Mau mutar," kata petugas on board yang menjaga di pintu tanpa memberi penjelasan lebih lanjut. 

No comments:

Post a Comment