Wednesday, January 27, 2016

Ahok: Hanya Siswa Pemegang KJP yang Dibiayai Pemprov Jika Lolos PTN

Ahok: Hanya Siswa Pemegang KJP yang Dibiayai Pemprov Jika Lolos PTN

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi siswa-siswi SMA/SMK yang berhasil lolos perguruan tinggi negeri (PTN). Dia berharap bantuan tersebut bisa meningkatkan semangat para pelajar untuk meraih cita-cita setinggi langit.

"Saya bilang sama mereka, jangan putus asa kalau misal dapat perguruan tinggi negeri nanti saya biayain. Pake KJP yang sama kita isi duit lagi," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).

Ahok menceritakan, semasa dia sekolah dulu banyak di antara teman-teman seangkatannya yang pintar enggan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal itu disebabkan keadaan ekonomi yang serba terbatas.

Menurut Ahok, teman-temannya kala itu lebih memilih menggunakan uang untuk membiayai hidup keluarga sehari-hari atau ditabung. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang semangat belajarnya menurun di tingkat akhir sekolah.

Baca juga: Disdik DKI akan Biayai Pemegang KJP yang Lolos Perguruan Tinggi Negeri

Tak mau kejadian seperti itu terjadi pada generasi muda saat ini, Ahok pun berinisiatif memperpanjang bantuan KJP bagi si penerima yang berhasil lolos masuk PTN untuk meringankan beban ekonomi mereka. Namun perlu dicatat, bantuan ini hanya berlaku khusus untuk pemegang KJP, bukan masyarakat umum Jakarta yang lolos masuk ke PTN.

"Bukan berarti yang sudah kuliah sekarang minta beasiswa, itu kan urusannya Yayasan Beasiswa Jakarta. Harus dibedakankan. Jadi belum tentu juga semua yang punya KTP Jakarta dapat beasiswa, bukan (mereka yang dibantu biaya kuliahnya melainkan) khusus KJP karena logika saya yang pegang KJP ada 40 ribu orang," urainya.

"Itu kita biayai sampai lulus," sambung Ahok.

Ahok mengungkapkan biaya itu diambil dari APBD DKI 2016. Dalam perhitungan kasarnya, besaran biaya KJP yang akan diterima adalah Rp 1,5 juta untuk setiap anak per bulannya.

"Kalau termasuk untuk transport dan makan, berarti bisa Rp 18 juta/tahun. (Uang kuliahnya) bisa dia simpan dari situ karena perguruan tinggi negeri kan murah. Kalau kurang, baru dia bisa dari beasiswa mana," sebutnya.

Sebelum ini, Kadis Pendidikan DKI Sopan Adrianto mengatakan anggaran pendidikan dalam APBD DKI 2016 senilai Rp 2,6 triliun. Tetapi berapa besaran dana dalam KJP nantinya belum dapat ditentukan Disdik DKI karena masih dihitung dengan berapa banyak jumlah siswa yang lolos ke PTN. 

No comments:

Post a Comment