Monday, January 25, 2016

Survei CSIS: Dari 12 Nama Bakal Cagub DKI, Warga Mantap Pilih Ahok

 daerah atau gubernur di DKI Jakarta dinilai sudah bisa dipersiapkan dari sekarang. 

Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama melalui pendukungnya, Teman Ahok, sedang mengupayakan agar maju melalui jalur independen. 

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, partai politik yang ingin ikut dalam pilkada tahun depan perlu segera menetapkan calon yang akan diusung. 

Sebab, warga Jakarta sebagian besar masih memilih Basuki sebagai calon gubernur yang akan mereka pilih nantinya. 

"Belum ada kandidat selain Ahok (sapaan Basuki) yang mendeklarasikan diri, mempengaruhi pilihan publik. Jaraknya sangat jauh," kata Arya di Jakarta, Senin (25/1/2016).

"Dari 12 nama calon gubernur DKI Jakarta, nama Basuki Tjahaja Purnama masih menempati urutan pertama, dengan 43,25 persen pilihan responden."

Dua belas nama tersebut adalah Basuki Tjahaja Purnama, Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Adhyaksa Dault, Hidayat Nur Wahid, Tantowi Yahya, Abraham Lunggana, Nachrowi Ramli, Alex Noerdin, Djarot Saiful Hidayat, Djan Faridz, dan Sandiaga Uno.

Dari kategori kemantapan pemilih di DKI Jakarta, sebanyak 54,25 persen responden mengaku sudah mantap dengan pilihannya yang sebagian besar adalah Basuki. 

Kategori lainnya juga menunjukkan pemilih partai tertentu dalam pemilihan legislatif akan tetap memilih Basuki sebagai gubernur DKI Jakarta, meski Basuki tidak diusung partai politik. 

Di satu sisi, partai politik merupakan lembaga yang tingkat kepercayaan publiknya paling rendah dalam survei tersebut, hanya 27,75 persen. Hal ini turut mendorong dukungan lebih bagi Basuki yang maju melalui jalur independen. 

"Maka dari itu, kalau parpol mengajukan calon yang berkualitas, ada kemungkinan Ahok mendapat lawan yang sebanding dalam pilkada nanti. Sampai sekarang kan baru Gerindra yang bilang akan menyaring kadernya untuk maju di pilkada DKI, partai lain belum ada," ujar Arya.

Kesimpulan sementara itu didapat dari survei "Calon Independen Vis A Vis Calon Partai" yang dilakukan CSIS selama 5 sampai 10 Januari 2016, dengan mengikutsertakan 400 responden warga Jakarta yang tersebar di lima wilayah kota, kecuali Kepulauan Seribu. 

Metode survei menggunakan penarikan sampel secara acak, dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Komunitas yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 melalui jalur independen, Teman Ahok, sudah mengumpulkan sekitar 600.000 data KTP. 

"Sekarang sudah (terkumpul) 630.000 sekian (data) KTP," kata Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, di Balai Kota, Senin (25/1/2016). 

Meski sudah melewati persyaratan yang ditetapkan Mahkamah Konstitusi (MK), Teman Ahok tetap menargetkan pengumpulan 1 juta fotokopi KTP. Artinya, masih ada 370.000 fotokopi KTP lagi yang dibutuhkan.

Pengumpulan satu juta fotokopi KTP untuk menjaga agar persyaratan tetap terpenuhi setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan verifikasi. 

Amalia menjelaskan, jadwal verifikasi fotokopi KTP jalur independen oleh KPU adalah pada Agustus 2016. 

"Persebarannya lancar di semua wilayah. Semuanya bisa dicek diwebsite Teman Ahok. Mungkin yang enggak ada (posko) di Kepulauan Seribu karena resource (sumber daya manusia) kami terbatas," kata Basuki.

No comments:

Post a Comment