Wednesday, January 27, 2016

Ahok Ancam Copot Lurah yang Tidak Laporkan Pompa Air Rusak

Memasuki debit sungai tinggi di musim penghujan ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) meminta para lurah untuk memastikan kondisi kesiapan pompa air. Bila sampai ada rumah pompa atau pompa mobile yang rusak tetapi lurah setempat tidak mengetahuinya, maka bisa diberi sanksi tegas.

"Saya lebih banyak mengawasi tata air kalau di musim hujan seperti ini. Saya ingin pastikan lurah semua harus periksa. Kalau sampai ada pompa rusak dan dia (lurah) enggak lapor maka lurahnya kita copot karena itu wilayah dia," ujar Ahok saat ditanya perihal kesiapan rumah pompa atau pompa mobile untuk mengantisipasi banjir di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).

Ahok menyebut pompa-pompa air itu disiapkan untuk menyedot genangan yang mungkin timbul apabila intensitas hujan mulai lebat. Ahok berharap di bawah kepemimpinan Dinas Tata Air DKI yang baru, pompa mobile dapat berfungsi maksimal dibanding sebelumnya.

"Sekarang kan sudah mulai bagus. Ada laporan absen tiap hari pompa gimana, ganti filter gimana. Saya lihat," lanjutnya.

Dia pun berencana memaksimalkan pompa mobile. Beberapa daerah yang dipasangi pompa untuk mengantisipasi banjir antara lain Ancol dan Gunung Sahari, Jakarta Utara.

"Kalau hujan kiriman Bogor tinggi pintu kan enggak bisa dibuka, nah kita pasang pompa. Sementara pompa mobile dulu, jadi nanti selesai semua pasang pompa permanen," kata Ahok.

Ada atau tidak adanya genangan air, pompa harus tetap dipelihara dalam kondisi baik. Tidak seperti saat rumah pompa masih dikelola oleh pihak swasta dulu.

"Jadi dulu beberapa pompa di Jakarta juga lucu tahu enggak. Bayar penuh swasta lalu suruh dia ngerawat untuk beberapa tahun ke depan enggak beres. Dia bisa rawat, selama kamu kasih dia proyek terus. Begitu enggak ada proyek, dia enggak mau perbaiki," pungkasnya. 

No comments:

Post a Comment