Thursday, January 21, 2016

Dampingi Jokowi, Ahok Hadiri "Gorundbreaking" Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri peletakkan batu pertama ataugroundbreaking proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Kamis (21/1/2016) pagi ini. 

Peletakan batu pertama itu rencananya dilakukan oleh PresidenJoko Widodo di KM 95 Walini, Bandung Barat, Jawa Barat.   

Sebelumnya, Basuki beberapa kali mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi terkait pembangunan kereta cepat. 

Basuki pun memutuskan menunda pembangunan moda transportasi massal berbasis rel, light rail transit (LRT) koridor Kelapa Gading-Kebayoran Lama demi proyek kereta cepat. 

"LRT bisa ditunda, karena bulan Juni-Juli ada (pembangunan) kereta api cepat. Kami enggak ingin ada overlapping (tumpang tindih)," kata Basuki, beberapa waktu lalu. 

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut groundbreakingkereta cepat dilaksanakan setelah mendapat izin dari Kementerian Perhubungan serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Izin pembangunan dari gubernur, bupati dan wali kota yang daerahnya dilintasi jalur kereta tersebut juga telah diselesaikan. 

Pramono memastikan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga telah diselesaikan.  

Kereta cepat Jakarta-Bandung dikerjakan oleh China bersama konsorsium BUMN dengan mekanisme bussiness to bussiness.

Indonesia diwakili oleh perusahaan gabungan BUMN yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Untuk China diwakili oleh China Railway International (CRI). 

BUMN kedua negara sepakat membentuk perusahaan bersama yakni PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).  

Dalam proyek ini, tidak ada aliran dana APBN maupun jaminan dari pemerintah Indonesia. Jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan dimulai dari Halim (Jakarta) sampai ke Gedebage atau Tegaluar (Bandung). 

Dari stasiun di Bandung, akses menuju pusat kota akan diintegrasikan menggunakan LRT yang melayani perjalanan sampai ke Bandung Raya. 

Proyek ini ditargetkan selesai akhir 2018 dan mulai beroperasi semester pertama 2019. Total investasinya mencapai 5,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 72 triliun.

No comments:

Post a Comment