Wednesday, January 6, 2016

Biar warga naik angkutan, Ahok berniat hapus BBM bersubsidi

 Mulai Selasa (5/1) ini, harga bahan bakar minyak (BBM) resmi diturunkan. Biasanya naik turun harga BBM akan berpengaruh juga terhadap harga bahan pokok sampai tarif angkutan umum.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berniat menetapkan tarif angkutan umum di Ibu Kota tapi tidak sesuai dengan pasang surut harga BBM, tapi berdasarkan sistem tarif rupiah per km.

"Tiap kali naik menyesuaikan harga tiket, sedangkan masyarakat ingin kepastian. Dengan adanya subsidi kami yakin mau naik turun BBM enggak ada urusan," kata Basuki di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (5/1).

Dengan menerapkan sistem tarif rupiah per km, Basuki mengatakan tarif tidak akan berubah sehingga masyarakat mendapatkan kepastian mengenai tarif yang harus dibayar ketika menggunakan angkutan massal.

"Justru itu Rp 3.500 kan udah murah banget, jadi kalau soal, kenapa saya pengen dibayar Rp per km, ini kan sementara minyak turun. Kalau naik lagi gimana," tandas mantan politisi Gerindra ini.

Bahkan, pria yang akrab disapa Ahok ini berniat menghapus BBM bersubsidi di Jakarta. Tujuannya, agar masyarakat lebih memilih menggunakan angkutan massal dibandingkan kendaraan pribadi.

"Malahan boleh kalau bisa larang syaa ingin di Jakarta tak ada yang namanya BBM subsidi. Beda Rp 1000-2000 enggak ada. Karena kalau kalian mau nikmati subsidi ya naik kendaraan umum bukan naik motor," jelasnya.

No comments:

Post a Comment