Friday, December 11, 2015

Tegang Menunggu Kapal Ternak, Mentan 3 Hari Tak Bisa Tidur

Tegang Menunggu Kapal Ternak, Mentan 3 Hari Tak Bisa TidurKapal Sapi di Pelabuhan Tanjung Priok (Hasan Al Habshy-detikFinance)
Jakarta -Kedatangan kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara I dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ke DKI Jakarta sangat dinanti-nantikan oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Amran mengaku, sampai tidak bisa tidur selama 3 hari, karena tegang dan terus memantau pengiriman sapi dengan kapal ternak.

"Saya tidak tidur 3 malam memonitor pengiriman sapi dari NTT. Sampai subuh saya monitor. Jam berapa berangkat, menitnya pun saya tahu," tutur Amran, saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12/2015).

Amran mengaku cemas, karena kapal ternak ini adalah yang pertama dibuat‎ dan dimiliki oleh Indonesia sejak merdeka tahun 1945, atau 70 tahun lalu. Kedatangan kapal ternak ini adalah peristiwa bersejarah.

"Ini sesuatu yang baik dan baru terjadi hari ini setelah kita 70 tahun merdeka. Ini sudah luar biasa, yang penting kita sudah memulai," ujarnya.

Dirinya mengaku lega ketika menyaksikan kapal ternak datang membawa 353 ekor sapi dalam keadaan sehat, tak satu pun sapi yang sakit apalagi mati.‎ "Nggak ada satu pun yang mati. Ada yang keseleo tapi sudah diurut, sudah berdiri lagi. Bayangkan keseleo saja diurut," ucapnya.

Pengiriman sapi dari NTT selama 5 hari ini pun tergolong amat cepat, karena biasanya sapi dari NTT baru bisa masuk ke Jakarta dalam waktu 2 bulan. "Dari 2 bulan jadi 5 hari. Tadinya tinggal di kepala desa, di sana dikarantina sampai sini dikarantina lagi, menginap, perjalanan 14 hari," katanya.

Sebagai informasi, ‎pengangkutan ternak sapi dengan pelayaran perdana kapal ternak KM Camara Nusantara 1 telah dilakukan pada hari Minggu 6 Desember 2015 pukul 01.00 WITA dari Pelabuhan Tenau Kupang NTT, dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada hari Jumat pagi, 11 Desember 2015.

Jumlah ternak yang dikirim menggunakan kapal ternak ini adalah sebanyak 353 ekor, dengan jenis ternak sapi Bali jantan yang memiliki rata-rata bobot hidup 250–350 kg, dan diperkirakan rata-rata produksi daging sapi per ekor adalah 125 kg.

Harga bobot hidup sapi di NTT yang dikirim ke Jakarta adalah Rp 30.000 per kg berat hidup. Pembelian ternak dari NTT ke DKI Jakarta dilakukan oleh Bulog yang dalam hal ini diwakili oleh Dolog. Ternak selanjutnya akan dikirim ke Kandang ternak lokal di Jalan Andini Sakti desa Gandasari kecamatan Cikarang Barat, Bekasi Jawa Barat milik Perum Bulog.

No comments:

Post a Comment