Saturday, December 19, 2015

Ribuan Buaya Kerubuti 'Monas' Pecahkan Rekor Muri Indonesia

Ribuan Buaya Kerubuti Monas Pecahkan Rekor Muri IndonesiaFoto: Edward Febriyati
Jakarta - Ribuan roti buaya dirangkai dalam bentuk replika Monas (Monumen Nasional). Rangkaian roti buaya ini memecahkan Rekor Muri Dunia Indonesia. Pemecahan rekor ini dilakukan dari cheff Akpindo (Akademi Pariwisata Indonesia).

Pantauan di lokasi, rangkaian roti buaya itu membentuk seperto Monas dan dipamerkan di Mal Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (19/12/2015). Replika monas setinggi lima meter dengan lebar cawan dua meter itu ditempeli oleh ribuan roti buaya. Tak ayal pengunjung yang datang melihat berdecak kagum.
"Wuih itu roti buaya banyak banget, boleh diminta nggak ya," celetuk salah satu pengunjung.

Rangkaian roti buaya yang berbentuk replika Monas, memecahkan rekor Muri Dunia Indonesia. Penyerahan piagam diserahkan oleh Wakil Direktur Osmar Semesta Susilo.

"Sebanyak 8.000 rangkaian roti buaya membentuk replika Monas telah memecahkan rekor terdahulu. Memang untuk roti buaya sudah banyak yang membuat, terakhir rekor yang dipecahkan roti buaya sepanjang 7,3 meter oleh Sudin Pertanian dan Kelautan Jakarta Barat," ujar Osman

Osman mengatakan pengambilan konsep roti buaya sangat bagus. Lantaran untuk membuat satu roti buaya butuh waktu yang lama.
"Saya kira ini perlu diapresiasi terlebih mereka merangkai replika monas dari 8000 roti buaya," paparnya.

Sementara Wakil Cheff tim produksi pemecah rekor Muri, Hera Heriyani (47) mengatakan roti buaya itu dibuat oleh mahasiswa jurusan cheff di Akpindo. Pembuatannya membutuhkan waktu berhari-hari.

"Kita targetkan membuat 8000 roti buaya, Pembuatannya dilakukan sejak Senin kemarin dengan target hari Kamis sudah selesai," papar Hera.

Hera mengatakan konsep roti buaya ini sekaligus untuk menjaga kearifan lokal DKI Jakarta. Karena bagi masyarakat asli Betawi dalam pernikahan harus ada roti buaya.

"Walaupun mereka miskin mereka tidak bisa nikah kalau tidak ada roti buaya, makanya mereka rela mengutang hanya untuk roti buaya," pungkasnya. 

No comments:

Post a Comment