Tuesday, December 8, 2015

Rakyat Sudah Marah, MKD Jangan Main-main Tangani Kasus Novanto

Protes terhadap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR disuarakan masyarakat melalui media sosial dan unjuk rasa. Rakyat kecewa, MKD memberi keistimewaan untuk Setya Novanto dengan menggelar pemeriksaan tertutup. 

Pegiat antikorupsi Benny Susetyo menyebut kemarahan rakyat makin memicu ketidakpercayaan terhadap DPR.

"Parpol ini tidak memahami rakyat yang sedang marah. Mereka ramai-ramai di media sosial mengecam, memboikot MKD. Jangan anggap remeh kemarahan rakyat ini," kata rohaniwan sekaligus aktivis Romo Benny Susetyo dalam diskusi Koalisi Masyarakat Berantas Mafia Parlemen Menyikapi Perkembangan Sidang MKD di Dre's Kopitiam, Jl Agus Salim, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/2015).

Hadir juga dalam acara ini peneliti Indonesian Institute for Development and Democracy (Inded) Arif Susanto, pengamat politik Jerry Sumampaow, pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti dan peneliti dari Formappi Sebastian Salang. 

Benny melanjutkan, kemarahan rakyat ini dapat merugikan parpol. Apalagi besok merupakan Pilkada, sehingga bukan tidak mungkin rakyat akan menghukum parpol yang telah menyakiti nurani mereka dengan tidak memilih para calon kepala daerah yang diajukan.

"Rakyat akan menunjukkan kemarahannya, partai akan dihukum. Ini terbukti loh dalam pemilu lalu," ujar Benny.

Benny mengatakan, ini saatnya membangun peradaban melalui revolusi mental. Parpol yang tidak mengedepankan nurani, akan dihukum oleh rakyat.

"Politik ketika tanpa etika dia seperti singa yang menerkam. Politik tanpa trust, tanpa harapan, maka akan kehilangan makna yang sesungguhnya," katanya.

"Kalau DPR main-main, maka DPR akan digulung peradaban karena mereka melukai nurani publik," imbuh Benny.

No comments:

Post a Comment