Friday, October 10, 2014

Emron: Terhitung 7 Oktober 2014, PPP Bukan Lagi Bagian KMP

Jakarta - Ketum PPP Suryadharma Ali menyebut partainya tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP). Waketum PPP Emron Pangkapi menepis klaim tersebut dan menjabarkan status posisi sebenarnya.

"Jadj terhitung tanggal 7 Oktober 2014 malam, PPP itu sudah tak di KMP lagi. Sudah berakhir! Karena kami sudah menyepakati perjanjian bersama dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Keputusan itu sah karena berdasarkan DPP dan Fraksi," papar Emron melalui perbincangan telepon, Jumat (10/10/2014).

PPP merasa sakit hati dengan KMP karena tak dilibatkan dalam paket pimpinan MPR. Padahal PPP sudah berjuang sejak awal mendukung Prabowo jauh sebelum KMP terbentuk.

"Sudah lima agenda kami lakukan bersama KMP. Pertama adalah Pilpres, kemudian pengesahan UU MD3, ketiga UU Pilkada, penyusunan tata tertib DPR/MPR, dan kelima mensukseskan paket pimpinan DPR. Tapi tetap saja kami tak dilibatkan di paket MPR," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Plt Ketum PPP itu.

Meski akhirnya kalah dalam paket uang diajukan bersama KIH, namun PPP tak akan kembali ke KMP. Hal itu akan ditegaskan dalam deklarasi yang rencananya digelar pada 15 Oktober 2014 mendatang.

 Waketum PPP Emron Pangkapi menegaskan posisi partainya telah hengkang dari Koalisi Merah Putih (KMP). Hal itu pun akan segera dinyatakan dengan rapat bersama Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pekan depan.

"Jadi nanti hari Senin depan PPP akan rapat bersama partai-partai dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) untuk tentukan alat kelengkapan dewan," tutur Emron saat berbincang melalui perbincangan telepon, Jumat (10/10/2014).

Rapat tersebut akan membahas mengenai susunan komisi yang ada di DPR. Sama halnya dengan pemilihan pimpinan MPR dan DPR, pimpinan komisi pun akan menggunakan sistem paket.

Sementara itu Jubir KMP Tantowi Yahya dan Wasekjen PPP Syaifullah Tamliha menyebut PPP telah dijanjikan memdapat kursi Ketua Komisi I. Namun Emron menyebut tak ingin dikecewakan lagi.

"Soal jabatan komisi, sebetulnya tak perlu dijanjikan pun sudah menjadi hak kami di KMP karena sudah berjuang sejak awal. Selain itu pada rapat KMP tanggal 5 Oktober 2014 itu PPP sudah dipastikan tak dapat kursi MPR. Pak SDA (Suryadharma Ali/Ketum PPP) kami suruh melobi," kata Emron.

SDA pun diminta melobi hingga tanggal 7 Oktober 2014. Akan tetapi SDA dinilai gagal mempertahankan posisi PPP.

"Akhirnya pada jam 20.00 WIB kami rapat di ruang fraksi bersama DPP dan KIH dan menyatakan kalau kami pindah dari KMP," pungkas Emron.

Dia kemudian melanjutkan bahwa PPP akan mendeklarasikan dukungan pada Muktamar yang rencananya digelar antara tanggal 15 atau 23 Oktober 2014 untuk pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Muktamar PPP biasanya sekaligus memilih Ketum baru.



No comments:

Post a Comment