Wednesday, August 13, 2014

Pengakuan Ahok: Balai Uji KIR Bermasalah dari Puluhan Tahun, Tapi Didiamkan

Jakarta - Pemprov DKI Jakarta menggandeng perusahaan asal Swiss, PT SGS Indonesia untuk memperbaiki balai Pengujian Kendaraan Bermotor. Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui selama ini balai uji KIR yang ada di DKI sangat minim namun tidak ada upaya dari pemerintah sebelumnya untuk menambah.

"(Balai uji KIR) Itu sudah masalah dari puluhan tahun kan. Kita sudah sadar kurang, tapi didiemin," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2014).

Balai uji KIR di DKI ada lima, itu pun dua sudah ditutup. Yang masih beroperasi hanya tiga yakni PKB Pulogadung, Jakarta Timur, PKB Cilincing, Jakarta Utara dan PKB Ujung Menteng di Jakarta Timur. Sedangkan PKB Jagakarsa di Jakarta Selatan sudah ditutup.

Terbaru, yang ditutup Ahok adalah balai PKB Kedaung Angke, Jakarta Barat, setelah disidak bersama KPK Juli lalu. Pasalnya KPK menemukan banyak pungli serta indikasi permainan yang dilakukan petugas.

Kondisi peralatan di Kedaung Angke juga sangat memprihatinkan. Sebagian alat yang berusia belasan tahun sejak dipasang tahun 1996 itu tidak berfungsi dengan baik. Anehnya dengan peralatan yang tak memadai, hampir 90% dari 500-an kendaraan yang diuji setiap hariny dinyatakan lolos.

Ketika Ahok ditanya jumlah balai uji KIR, ia mengaku belum mengetahuinya. "Enggak tahu. Makanya dia (PT. SGS) lagi bantu kita mengkaji," kata dia.

Dari survey pendahuluan, selain mengusulkan revitalisasi peralatan, SGS juga mengusulkan penambahan balai uji KIR. Hal ini mengingat jumlah kendaraan bermotor di wilayah DKI sudah jauh meningkat dibanding beberapa tahun lalu.

"Nanti kita akan buat lelang, kita belum tahu SGS tertarik ikut apa tidak. Kalau dia tertarik ikut, lebih baik dia yang handle. Jadi standar mobil kita semua, kenyamanan bus dan taksi jadi standar dunia nanti," ujar Ahok.

No comments:

Post a Comment