Jakarta - Macet di Puncak, Bogor di akhir pekan sudah menjadi hal yang lumrah. Bahkan ada anggapan, bukan Puncak kalau akhir pekan tak macet. Di kawasan wisata dengan udara sejuk itu memang banyak aneka tempat wisata. Apalagi lokasinya tak jauh dari Jakarta, tak heran kalau diserbu para pelancong.
Tapi, sejak dahulu ruas jalan di kawasan Puncak tak berubah. Ya hanya segitu-gitu saja, tak ada pelebaran ruas. Padahal kawasan Puncak terus berkembang. Karenanya ketika masyarakat yang memiliki kendaraan dan memiliki uang untuk berwisata semakin bertambah, daya tampung jalan di kawasan itu tak lagi memungkinkan.
Setiap akhir pekan, buka tutup dilakukan kepolisian demi mengurai kemacetan. Bila itu tak dikerjakan, alamat macet berjam-jam terjadi. Masyarakat yang terjebak macet pun bisa mengutuk sumpah serapah di media sosial.
Lalu apa solusi memecah kemacetan di Puncak di akhir pekan? Mungkin hanya bisa pasrah dan menikmati saja, namanya juga tempat wisata wajar saja kalau macet. Apa hanya itu saja? Nah, sejumlah kepala daerah bicara soal solusi macet di Puncak.
1. Wagub Jabar Deddy Mizwar
Wagub Jabar Deddy Mizwar menyebut kalau tengah dibangun jalur Puncak 2. Namun hal ini masih terkendala perizinan. Ada lahan 60 hektar milik Perhutani yang digunakan. Jadi, saat ini masih dalam tahap perencanaan untuk jalur ini.
Deddy juga menawarkan ide lain. Masyarakat bila tak mau terjebak macet pilih wisata ke tempat lain. Toh masih banyak lokasi wisata yang indah
"Upaya jangka pendeknya naik helikopter saja yang lain," ujar Deddy sambil tertawa saat ditemui di Gedung Sate Jalan Diponegoro, Selasa (12/8/2014)..
"Atau ya jangan piknik ke sana. Banyak tempat lain untuk wisata. Kenapa musti di Puncak sana," katanya.
2. Wagub DKI Basuki T Purnama atau Ahok
Wagub DKI Basuki T Purnama atau Ahok menyampaikan soal ide membangun jalur kereta. Tapi kesulitannya, bagaimanapun orang Indonesia akan tetap menggunakan mobil dibanding memakai kereta. Dia pun menawarkan konsep lain. Menyulap tempat wisata lain seperti Puncak, mudah dicapai dan nyaman.
"Solusinya suruh ke Pulau Seribu saja nanti ya. Kita akan bikin yang bagus," imbuh Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Selasa (12/8/2014).
3. Wali Kota Surabaya Risma
Wali Kota Surabaya Risma juga ikut bicara soal macet di kawasan Puncak. Macet di area wisata ini bak di area mudik lebaran bisa berjam-jam. Menurut Risma aneka rupa solusinya, pastinya mulai dari menata transportasi publik
"Kalau menambah ruas jalan, itu mustahil ya menyelesaikan masalah kalau tanpa penambahan transportasi publik. Karena ruas jalan bertambah, tapi kendaraan-kendaraan pribadi juga ikut nambah," kata Risma di Hotel Borobudur, Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2014).
"Kalau bisa 50:50 lah antara warga dan pemerintah. Jadi kan orang lebih memilih transportasi umum. Memang kelihatannya mahal di awal, tetapi kan lebih efisien dibandingkan macet. Angkutan umum juga jangan disasar ke kelas menengah ke bawah saja, tetapi menengah ke atas juga. Yang biasanya pakai mobil kan kelas menengah ke atas," tutur Risma.
4. Wali Kota Bogor Bima Arya
Wali Kota Bogor Bima Arya juga punya ide memecah kemacetan di Puncak. Menurut dia harus ada langkah radikal membuat orang memakai angkutan umum. Jadi yang utama dengan memperbaiki dan membuat nyaman angkutan umum ke Puncak.
"Harus ada terobosan transportasi. Jadi kalau tidak ada langkah radikal, Bogor akan stagnan. Ukurannya bukan populis atau tidak populis kalau soal ini," ujar Bima Arya di Hotel Borobudur, Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2014).
"Untuk kereta saja pada saat peak season itu bisa 150.000 orang yang pakai. Kalau weekend biasa bisa diserbu 100.000 orang. Sementara di kota Bogor masih ada 7.000 angkot," kata Bima.
Itu pendapat sejumlah kepala daerah. Anda ada solusi lain? Bagi Anda yang terbiasa ke Puncak mungkin bisa berbagi tips ke redaksi@detik.com.
No comments:
Post a Comment