"Nggak mungkin kuat, enggak bisa. Sekarang Dirut PGN saja pakai Lexus, tanya sama dia. Jadi jangan terlalu sempit pikiran dan otaknya kayak gitu. Nantang semua, Presiden juga suruh pakai gas dong kalau gitu kan konyol kalau kamu cara berpikirnya gitu,” kata Ahok saat ditanya wartawan di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2014).
Menurut Ahok, semua mobil dinas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sudah dilengkapi dengan alat converter BBG. Namun, kata dia, tak semua bisa menggunakan bahan bakar gas karena jumlah SPBG yang belum mencukupi. Ahok bahkan menyebut selama ini PGN kesusahan menyediakan gas di Ibukota.
"Semua mobil dinas kami itu udah converter kok. Sekarang gasnya gimana jugakan, dia (PGN) saja kelabakan kasih kita gas," ujar Ahok.
Sedangkan transportasi umum, kata dia, semua bus TransJ sudah pakai bahan bakar gas. Namun bus-bus lainnya memang tak semua dipasang converter ke BBG karena supply gas tidak tercukupi. "Kita sudah komitmen semua bus pakai gas. Tapi kalau kita beli semua bus, mana jalan kalau enggak ada gas. Makanya bangun dulu (SPBG)," jelasnya.
Vice President Corporate Communication PGN, Ridha Ababil, sebelumnya mengusulkan kendaraan operasional Jokowi dan Ahok di DKI pakai gas agar masyarakat dan pejabat lainnya bisa mengikuti. "Itu sebagai contoh agar masyarakat DKI tahu kalau pemimpinnya komitmen dalam menghilangkan subsidi BBM yang setiap tahunnya mencapai Rp 300 triliun. Sehingga, banyak masyarakat yang ikut memakai gas," katanya.
No comments:
Post a Comment