Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meningalkan Balaikota untuk mengikuti rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/7/2014). Joko Widodo kembali bertugas sebagai gubernur menyusul berakhirnya masa cuti setelah dirinya ditetapkan oleh KPU sebagai presiden terpilih Republik Indonesia periode 2014-2019. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberi nasihat kepada seratusan ibu-ibu Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) soal pentingnya pendidikan bagi anak demi menghadapi tantangan global. Jokowi mengatakan, orangtua perlu menerapkan terobosan untuk pendidikan anak, terutama bagi anak usia dini.
"Gunanya apa? Untuk sepuluh-dua puluh tahun mendatang. Ke depan, persaingannya akan ketat. Bukan hanya antara kita, antara provinsi dan provinsi, tapi antar-negara," ujar Jokowi di Balai Agung, Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (19/8/2014).
Jokowi mengatakan, tahun 2015 adalah tahun Asean Economic Community (AEC) diberlakukan. Dalam situasi itu, keran dagang barang dan jasa di wilayah Asia tenggara dibuka lebar sehingga produk dan jasa negara tetangga bersaing dengan negara sendiri.
"Dokter asal Singapura bisa buka praktik di sini. Pedagang kaki lima dari Singapura juga bisa buka lapak di sini," ujar Jokowi dengan tampang serius.
Mendengar hal itu, ibu-ibu tertawa. Jokowi mewanti-wanti, jika terobosan bidang pendidikan tidak segera dilakukan, Jokowi khawatir Indonesia bakal tenggelam di dalam persaingan ekonomi dengan negara satu kawasan.
No comments:
Post a Comment