Friday, June 27, 2014

Soal Kostum Nazi, Mahfud MD Sebut Ahmad Dhani Kreatif

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, menilai pakaian Ahmad Dhani yang menyerupai kostum pimpinan Nazi, Heinrich Himmler, tak perlu dipermasalahkan dan dibesar-besarkan. Ia merasa pakaian yang dipakai dalam klip video dukungan untuk pasangan Prabowo-Hatta itu justru hal yang kreatif.
"Kenapa Ahmad Dhani itu? Ya baguslah, kenapa dipersoalkan? Itu kreatif. Nazi itu kenapa? Emangnya di sini kalau pakai jubah itu pendukungnya jadi jahat? Tidak kan? Beda itu," kata Mahfud saat ditemui di rumah Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Kamis (26/6/2014) malam.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menambahkan, pakaian yang dipakai Dhani tersebut tidak melanggar hukum. Meski demikian, ia menekankan bahwa penampilan Dhani bukanlah masukan dari tim pemenangan Prabowo-Hatta.

"Itu kreativitas dia sendiri. Enggak apa-apa itu. Tidak melanggar hukum, hukum apa yang akan dijatuhkan untuk dia?" tanya Mahfud.
Klip video berjudul "We Will Rock You" mengundang kontroversi setelah media Jerman Der Spiegel menyoroti pakaian yang digunakan Ahmad Dhani dan beberapa penyanyi Indonesia Idol. Mereka menggunakan kostum dan logo Nazi yang sangat sensitif di Jerman.

Selain itu, lagu milik Queen yang liriknya digubah Dhani juga dikritik karena tidak seizin pemilik hak ciptanya. Gitaris Queen, Brian May, bahkan sempat menulis tweet bahwa lagu untuk klip video tidak seizin dirinya saat seseorang menginformasikan kepadanya.

Kritik juga datang dari media asing lainnya, seperti Time sertamedia Israel Haaretz dan Time of Israel. Dhani juga dikritik sesama artis seperti Anggun C Sasmi dan Glenn Fredly.

Dhani mengakui tidak meminta izin mengubah lirik karena klip video tersebut bukan video resmi kampanye. Ia juga tak berkeberatan klip video tersebut dicabut dari peredaran di YouTube oleh manajemennya. Dhani mengaku suka kostum militer dan telah menggunakannya berkali-kali tanpa menimbulkan masalah sehingga ia mempertanyakan kenapa baru kali ini dipermasalahkan. (Seno Tri Sulistiyono)

No comments:

Post a Comment