Jakarta -Calon Presiden (Capres) Joko Widodo memunculkan wacana membeli kembali (buyback) saham PT Indosat Tbk (ISAT). ISAT sendiri merupakan eks Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI yang dijual pemerintahan pada era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Apa respons Kementerian BUMN atas niatan Jokowi jika terpilih jadi presiden tersebut? Tenaga Perbantuan Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol mengisyaratkan pemerintah dapat saja melakukan pembelian kembali saham Indosat namun dengan syarat harga jual harus wajar.
"It's possible sepanjang harganya wajar dan kondisi yang memungkinkan," kata Sahala di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/6/2014).
Menurut Sahala pemerintah melalui Kementeri BUMN masih memiliki 14,2% saham seri A (dwi warna) di Indosat. Artinya pemerintah Indonesia memiliki peluang untuk mengambilalih kepemilikan saham Indosat dari Qoredoo Asia Pte Ltd (Qatar Telecom/Qtel) dapat diwujudkan.
"Namun, pertanyaannya apakah dari Singapore Technologies Telemedia (STT) ke Qatar langsung transfer (saham) atau melalui mekanisme lain? Ini yang perlu juga kita ketahui," jelasnya.
Berdasarkan catatan, STT merupakan pemegang saham lama Indosat sebanyak 40,98%. Kemudian, STT menjual seluruh saham tersebut kepada Qtel, namun Qtel menambah kepemilikannya menjadi 65% melalui mandatorytender offer dengan pembelian 24,2% saham publik.
Sahala menegaskan jika benar-benar ingin buyback, pemerintah perlu mengkaji apakah rencana buybacksaham Indosat termasuk kebutuhan yang mendesak atau tidak. Hal ini dipandang perlu karena buybacksaham membutuhkan dana besar
Apa respons Kementerian BUMN atas niatan Jokowi jika terpilih jadi presiden tersebut? Tenaga Perbantuan Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol mengisyaratkan pemerintah dapat saja melakukan pembelian kembali saham Indosat namun dengan syarat harga jual harus wajar.
"It's possible sepanjang harganya wajar dan kondisi yang memungkinkan," kata Sahala di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/6/2014).
Menurut Sahala pemerintah melalui Kementeri BUMN masih memiliki 14,2% saham seri A (dwi warna) di Indosat. Artinya pemerintah Indonesia memiliki peluang untuk mengambilalih kepemilikan saham Indosat dari Qoredoo Asia Pte Ltd (Qatar Telecom/Qtel) dapat diwujudkan.
"Namun, pertanyaannya apakah dari Singapore Technologies Telemedia (STT) ke Qatar langsung transfer (saham) atau melalui mekanisme lain? Ini yang perlu juga kita ketahui," jelasnya.
Berdasarkan catatan, STT merupakan pemegang saham lama Indosat sebanyak 40,98%. Kemudian, STT menjual seluruh saham tersebut kepada Qtel, namun Qtel menambah kepemilikannya menjadi 65% melalui mandatorytender offer dengan pembelian 24,2% saham publik.
Sahala menegaskan jika benar-benar ingin buyback, pemerintah perlu mengkaji apakah rencana buybacksaham Indosat termasuk kebutuhan yang mendesak atau tidak. Hal ini dipandang perlu karena buybacksaham membutuhkan dana besar
"Misalnya, kita anggap harga wajar segini, tetapi Qtel berbeda atau tidak setuju. Jadi, perlu kesepakatan," ujarnya.
Pada debat capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum pada Minggu (22/6), capres nomor urut 2 Joko Widodo menanggapi pertanyaan capres Prabowo Subianto tentang penjualan saham Indosat era Megawati Soekarnoputri.
Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah mempunyai keinginan untuk buybacksaham Indosat. Namun, urung dilakukan karena tidak ada kesepakatan harga dengan Qtel.
Berapa dana yang diperlukan untuk membeli kembali seluruh saham Indosat saat ini? Simak hitung-hitungannya di sini.
Pada debat capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum pada Minggu (22/6), capres nomor urut 2 Joko Widodo menanggapi pertanyaan capres Prabowo Subianto tentang penjualan saham Indosat era Megawati Soekarnoputri.
Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah mempunyai keinginan untuk buybacksaham Indosat. Namun, urung dilakukan karena tidak ada kesepakatan harga dengan Qtel.
Berapa dana yang diperlukan untuk membeli kembali seluruh saham Indosat saat ini? Simak hitung-hitungannya di sini.
Jakarta -PT Indosat Tbk (ISAT) dulu dijual ke Singapore Technologies Telemedia (STT), anak usahanya Singapore Telecom (SingTel), sebesar Rp 5,62 triliun. Berapa dana yang dibutuhkan untuk membeli kembali sahamnya sekarang?
Wacana pembelian kembali saham Indosat itu dilontarkan calon presiden (capres) Joko Widodo dalam debat capres kemarin malam setelah ditanya oleh capres Prabowo Subianto.
Seperti dikutip dari data BEI, Senin (23/6/2014), saat ini Pemerintah Indonesia pegang 14,29% saham Indosat, sedangkan mayoritasnya dikuasai Ooredoo Asia Pte Ltd (Qatar Telecom) sebanyak 65%. Sisanya sekitar 20,71% beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jika ingin merebut Indosat kembali jadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berarti ada sekitar 65% yang bisa dibeli kembali. Kira-kira berapa harga 65% saham Indosat tersebut?
Mengacu kepada harga saham Indosat per Jumat kemarin di Rp 3.710, maka harga 65% atau 3,53 lembar sahamnya adalah Rp 13,1 triliun. Nilainya ini lebih tinggi dari dana yang didapat pemerintah waktu menjual 41,94% saham Indosat sebesar Rp 5,62 triliun.
Kepala Analis Trust Securities Reza Priyambada menilai, saat ini harga saham Indosat ini sedang murah. Pasalnya, kondisi perusahaan sedang dilanda banyak utang dan mencatat rugi.
Sehingga pemerintah bisa membuat posisi tawarnya menjadi di atas angin. Pemerintah pun bisa mendapat harga yang cukup rendah.
"Justru kondisi perusahaan yang buruk itu lebih enak untuk nge-bid (menawar) harga. Ibaratnya kalau beli barang yang bagus kan lebih mahal," ujarnya ketika dihubungi detikFinance, Senin (23/6/2014).
Anak usaha Ooredoo QSC (dulu Qatar Telecom QSC) ini memiliki total utang sebesar Rp 23,93 triliun di akhir 2013 kemarin. Pada periode yang sama, Indosat mencatat kinerja kurang baik, rugi sebesar Rp 2,7 triliun.
Wacana pembelian kembali saham Indosat itu dilontarkan calon presiden (capres) Joko Widodo dalam debat capres kemarin malam setelah ditanya oleh capres Prabowo Subianto.
Seperti dikutip dari data BEI, Senin (23/6/2014), saat ini Pemerintah Indonesia pegang 14,29% saham Indosat, sedangkan mayoritasnya dikuasai Ooredoo Asia Pte Ltd (Qatar Telecom) sebanyak 65%. Sisanya sekitar 20,71% beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jika ingin merebut Indosat kembali jadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berarti ada sekitar 65% yang bisa dibeli kembali. Kira-kira berapa harga 65% saham Indosat tersebut?
Mengacu kepada harga saham Indosat per Jumat kemarin di Rp 3.710, maka harga 65% atau 3,53 lembar sahamnya adalah Rp 13,1 triliun. Nilainya ini lebih tinggi dari dana yang didapat pemerintah waktu menjual 41,94% saham Indosat sebesar Rp 5,62 triliun.
Kepala Analis Trust Securities Reza Priyambada menilai, saat ini harga saham Indosat ini sedang murah. Pasalnya, kondisi perusahaan sedang dilanda banyak utang dan mencatat rugi.
Sehingga pemerintah bisa membuat posisi tawarnya menjadi di atas angin. Pemerintah pun bisa mendapat harga yang cukup rendah.
"Justru kondisi perusahaan yang buruk itu lebih enak untuk nge-bid (menawar) harga. Ibaratnya kalau beli barang yang bagus kan lebih mahal," ujarnya ketika dihubungi detikFinance, Senin (23/6/2014).
Anak usaha Ooredoo QSC (dulu Qatar Telecom QSC) ini memiliki total utang sebesar Rp 23,93 triliun di akhir 2013 kemarin. Pada periode yang sama, Indosat mencatat kinerja kurang baik, rugi sebesar Rp 2,7 triliun.
No comments:
Post a Comment