Friday, June 27, 2014

Gaji Petugas Kebersihan DKI "Nyangkut" di BPKD

Tribun Medan/Indra GunawanPuluhan petugas kebersihan yang bekerja di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) melakukan aksi mogok kerja, Kamis (8/5/2014). Mereka melakukan mogok karena belum gajian selama tiga bulan berturut-turut.

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menyatakan keterlambatan pembayaran gaji disebabkan lambatnya pencairan dana di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD). Ia juga beralasan bahwa lambannya penggajian petugas kebersihan karena saat ini sistem pengelolaan kebersihan di Jakarta masih dalam tahap transisi. 

Terhitung sejak Mei 2014, seluruh petugas kebersihan langsung berada di bawah Dinas Kebersihan. Sebelumnya, mereka di bawah pihak swasta yang melakukan kerja sama dengan Dinas Kebersihan. 

"Kalau kita intinya fix cost harus tetap keluar. Saya jelaskan bahwa ini ada di BPKD yang ngeluarin upahnya. Kalau sudah cair kita turunkan. Dinas kan menunggu pencairan di BPKD," kata Isnawa seusai mengadakan pertemuan dengan perwakilan petugas kebersihan, di Balaikota Jakarta, Jumat (27/6/2014).

Menurut Isnawa, jumlahnya ada sekitar 60 orang yang seluruhnya bertugas di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. 

"Ada 60-an orang. Tuntutannya Mei dan Juni. Gaji mereka sesuai UMP Rp 2,4 juta. Kalau sehari tidak kerja dipotong Rp 80.000," katanya. 

Sebelumnya, tiga orang petugas kebersihan mendatangi Balaikota. Menurut  salah satu petugas, Sri (40), gaji yang belum dibayarkan adalah gaji untuk periode Mei dan Juni. Sehingga totalnya menjadi Rp 4,8 juta. Gaji petugas kebersihan setiap bulannya adalah sebesar Rp 2,4 juta sesuai dengan upah minimum provinsi (UMR). 

"Kita nuntut gaji karena sudah dua bulan belum dibayar, padahal sudah mau Ramadhan. Dari hasil pertemuan tadi sih, nanti katanya akan segera dibayar," kata Sri usai pertemuan dengan Isnawa Adji.

No comments:

Post a Comment