Tuesday, October 4, 2016

Teras Rumah Terkena Proyek Normalisasi, Warga Bukit Duri Dapat Rusun


Pasca penggusuran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, alat berat masih meratakan tanah untuk proyek normalisasi Ciliwung. Selasa (4/10/2016)

 Marni, warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, hanya bisa pasrah teras rumahnya terkena proyek normalisasi Kali Ciliwung. Dia tetap bersyukur tidak perlu pindah dari rumahnya ini, seperti kebanyakan warga Bukit Duri lainnya.

Bagian teras rumah Marni yang berada di RT 14 RW 12 ini mesti dibongkar sekitar 2 meter. Dia memilih membongkar sendiri, ketimbang dikerjakan alat berat.
"Mau gimana lagi, tapi saya minta buat bongkar sendiri karena kalau pakai alat bisa rusak yang lain," kata Marni kepada Kompas.com, di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2016).
Nur, tetangga Marni, juga mengalami hal serupa. Bagian terasnya juga terkena pelebaran proyek normalisasi Kali Ciliwung.
Baik Marni dan Nur sama-sama tidak mendapatkan ganti rugi. Namun, mereka masing-masing mendapat satu unit rusun.
"Cuma dapat rusun, udah ngambil rusun tinggal nempati," ujar Marni.
Sementara Nur, dia akan tetap tinggal di rumah tersebut. Rusun akan ditempati oleh orangtuanya.
"Ganti rugi enggak ada, tapi kita dikasih rusun. Teras saya kena semua, bangun teras dan pagarnya aja bisa Rp 20 juta. Sempat takut rumah saya juga kena semua, tapi untungnya enggak," ujar Nur.
Menurut Lurah Bukit Duri Mardi Youce, ada 40 rumah yang terkena dampak pelebaran tersebut.
"Ini sedang diukur untuk memastikan sampai mana batas yang kena, tapi rata-rata 1-2 meter kena," ujar Mardi.
Mardi mengatakan, pembongkaran di Bukit Duri seluruhnya sudah selesai. Nantinya, sepanjang 3 kilometer dari batas jembatan Tongtek sampai Kampung Melayu akan dibuat jalan inspeksi.
"Sama seperti di Kampung Pulo sebelah," ujar Mardi.

No comments:

Post a Comment