Friday, October 28, 2016

Dahlan Sebut Diincar Penguasa, Johan Budi: yang Dimaksud Bukan Jokowi

Dahlan Sebut Diincar Penguasa, Johan Budi: yang Dimaksud Bukan JokowiFoto: Johan Budi di Istana (Muh. Iqbal/detikcomm)
Jakarta - Dahlan Iskan saat ditahan Kejati Jawa Timur atas kasus korupsi penjualan aset PT PWU menyebut dirinya sudah lama diincar penguasa. Dahlan memang sempat tersenggol beberapa kasus hukum di kejaksaan.

Siapa yang dimaksud Dahlan sebagai penguasa? Juru bicara Presiden, Johan Budi yakin yang dimaksud Dahlan sebagai 'penguasa' bukanlah Presiden Jokowi.

"Saya tidak yakin apakah yang dimaksud Pak Dahlan Iskan dengan diincar kekuasaan itu adalah oleh Pak Presiden Jokowi. Karena Presiden dalam penegakan hukum tidak pernah mengincar siapapun," kata Johan di kompleks Istana Negara, Jl Veteran, Jakpus, Jumat (28/10/2016).

Johan menjelaskan, Presiden tidak pernah mengintervensi proses penegakan hukum. Jokowi juga tidak pernah mencampuri jalannya sebuah kasus yang tengah ditangani para penegak hukum.

"Penegakan hukum sepenuhnya diserahkan kepada institusi penegak hukum baik itu Kejaksaan, Kepolisian maupun KPK. Selama ini Presiden Jokowi tidak pernah melakukan intervensi kepada aparat penegak hukum dalam melakukan proses hukum kepada siapa pun," tegas Johan.

Sebelumnya, Dahlan Iskan mengaku tidak kaget ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan oleh Kejati Jatim dalam kasus pelepasan aset PT PWU. Dahlan menyebut sudah sejak lama diincar oleh penguasa.

"Saya tidak kaget dengan penetapan sebagai tersangka ini, dan kemudian juga ditahan. Karena seperti anda semua tahu saya memang sedang diincar terus oleh yang berkuasa," ucap Dahlan saat dibawa ke tahanan Kejati Jatim, Kamis (27/10).

Bila merunut ke belakang, semenjak lengser dari posisi Menteri BUMN, Dahlan memang 'akrab' dengan kasus hukum. Dahlan pernah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejati DKI dalam kasus pembangunan gardu listrik, namun mantan Dirut PLN itu menang di praperadilan. Selain itu, ada pula kasus mobil listrik dan cetak sawah yang sempat menyerempet Dahlan. 

No comments:

Post a Comment