Friday, October 28, 2016

Perbincangan soal Pilkada DKI di Dunia Maya Dinilai Sudah Tak Nyaman

Perbincangan mengenai Pilkada DKI Jakarta2017 di dunia maya dinilai sudah tidak nyaman. Perbincangan soal itu sudah terlalu mengarah ke hal-hal yang dianggap diskriminatif.

"Sekarang ini bisa dikatakan sudah tidak nyaman lagi. Karena di duniaonline diskusinya soal ini keras banget," kata Direktur Indonesia Muslim Crisis Center, Robi Sugara, saat menghadiri deklarasi anti-rasial di Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2016).
Menurut Robi, tidak nyamannya perbincangan mengenai Pilkada DKI di dunia maya bisa berimbas ke dunia nyata. Ia menilai saat ini kehidupan masyarakat lebih banyak dipengaruhi oleh apa yang terjadi di dunia onlinedaripada di dunia nyata.
"Bisa dikatakan hidup kita 80 persen sudah dicurahkan di online. Perilaku kita banyak dipengaruhi kehidupan di dunia online. Kehidupan di duniaoffline hanyalah sisa-sisa obrolan yang ada di dunia online," kata Robi.
Karena itu, Robi menilai kegiatan semacam deklarasi anti-rasial yang digaungkan Gerakan Santri Nusantara harus terus digalakan dan disebarkan. Ia menganggap hal itu efektif untuk meminimalisasi ketidaknyaman yang disebutkannya itu.
"Kalau misalkan online-nya enggak benar, banyak sampahnya, banyak konten-konten diskriminatifnya, saya kira ini berbahaya dan bisa mempengaruhi. Karena itu acara-acara semacam ini harus terus digalakan minimal sampai Pilkada di Februari nanti," kata Robi.

No comments:

Post a Comment