Saturday, October 1, 2016

Adu Gagasan Timses Ahok, Agus, dan Anies Soal Penggusuran di Jakarta

Cagub-cawagub DKI Jakarta dan tim pemenangannya saling adu argumen soal masalah-masalah ibukota, salah satunya tentang penggusuran. Yang terbaru, Pemprov DKI menertibkan bangunan di bantaran Kali Ciliwung, persisnya di Bukit Duri. 

Tim pemenangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, Roy Suryo mengatakan bahwa relokasi warga perlu jika menyalahi aturan. Roy mengingatkan bahwa ada aturan-aturan yang tak boleh ditabrak.

"Kalau memang menyalahi aturan, perlu direlokasi. Kalau memang itu bantaran sungai dan peruntukannya untuk pengairan, kita jangan membahayakan masyarakat jika tidak menggusur," kata Roy dalam diskusi Polemik bertema 'Adu Strategi di Tanah Betawi' di Restoran Warung Daun, Jalan Raya Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2016).

Roy juga menjelaskan bahwa saat menggusur juga harus memberikan alternatif kepada warga, seperti tempat tinggal baru yang dekat dengan sekolah dan mudah mencari mata pencaharian. Kemudian Roy mengatakan bahwa penggusuran situs budaya tidak boleh secara gegabah.

"Harus dicek kembali (sebelum menggusur). Bung Karno pernah bilang 'Jas Merah (Jangan sekali-kali melupakan sejarah)'. Harusnya pelajari Jakarta dulu kalau ingin memimpin Jakarta. Saya yakin Mas Agus bisa mewujudkan itu," ujar Waketum Partai Demokrat tersebut.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera menerangkan bahwa jangan semata-mata melihat penggusuran semata, tetapi harus meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta. Politikus PKS tersebut mengatakan penggusuran itu harus tepat guna.

"Orang itu bukan seperti lemari yang bisa digeser begitu saja. Kami temukan di Muara Angke, nelayan dipindahkan ke apartemen, itu kan tidak tepat. Harusnya pemimpin harus melihat dengan hati," kata Mardani.

Mardani juga menjelaskan bahwa kota yang indah adalah kota yang heterogen, bukan sebaliknya. "Untuk kepentingan publik, memang perlu tata kelola, tetapi jangan ada penggusuran, misal bisa dibuat rumah deret," tegasnya.

Sementara itu, tim pemenangan pasangan petahana Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat, Masinton Pasaribu mengatakan penggusuran yang dilakukan Ahok sebenarnya tepat, tetapi gaya komunikasi dari Ahok masih harus diperbaiki. Masinton membandingkan saat Gubernur DKI periode 2012-2014, Joko Widodo (Jokowi) melakukan penggusuran.

"Memang dulu Pak Jokowi melakukan pendekatan partisipatif, nah ini yang harus diperbaiki Ahok. Harusnya bisa dilakukan cara cara dialog, bukan dengan kekuasaan," ungkap Masinton.

Masinton menilai bahwa kritik yang diberikan dari PDI-P khususnya terhadap Ahok itu penting dalam aspek mendukung. Masinton berharap agar pasangan Ahok-Djarot dapat melakukan komunikasi yang baik dalam hal penataan. "Kalau kita lihat, dua pasangan calon lainnya mengakui kapasitas Ahok-Djarot dalam mengelola banjir, mengelola sampah, dan lain-lain," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment