Meacci yang mempunya istri orang Indonesia ini memang punya pengalaman buruk dengan lalu lintas di Indonesia. Kondisinya jauh dengan di negaranya di Italia.
"Traffic gila. Pernah saya nggak bisa jalan karena macet dan jarak 5 Km bisa 1 sampai 2 jam," terang Meacci yang ditemui detikcom, Selasa (29/3) di Jakarta.
Meacci memberi kritik mengenai perilaku berkendara di jalanan Jakarta dan Indonesia khususnya. Mulai dari saling serobot hingga tak mau antre di jalan. Walau pada dasarnya, kata dia, orang Indonesia itu baik, tetapi saat di jalan, tak sedikit mereka yang tak menaati aturan.
"Belajar peraturan. Walau itu susah, sangat sudah untuk diterapkan. Kerjasama di jalan dan saling menyadari dengan pengendara lain," urai dia.
Meacci membandingkan dengan berkendara di Italia. Di sana, ada macet juga seperti di Jakarta, tetapi tertib. Pengendara tak menyerobot dan saling memberikan jalan untuk yang lain.
"Di Indonesia, lalu lintas nggak ada yang mau mengalah. Di Italia lebih ada koordinasi dan tidak egois. Saling mengerti pengendara satu dengan yang lain," urai dia.
Omong-omong soal videonya yang dia ambil dari gedung tinggi di kawasan Thamrin akhir pekan lalu mengenai macet di Jakarta di mana pengendara saling serobot, Meacci mengaku ada juga yang berkomentar jelek terkait dirinya soal video itu.
"Ada komen seperti ini "kalau nggak suka indo balik ke negaramu," tapi i love Indonesia. Ada komen baik dan jelek. Komen smart dan baik saya balas. Komen buruk saya biarkan," tutup dia dengan senyum.
Matteo Meacci (35) memberi pengetahuan tentang macet di Jakarta. Bule asal Italia penggemar Juventus ini suatu hari iseng memvideokan macet di Jakarta dari salah satu gedung di kawasan HI.
Dan lewat video itu terungkap bagaimana perilaku orang berkendara di jalanan ibu kota. Mereka pengendara mobil, banyak juga yang tak tertib berlalu lintas.
Dari video milik Matteo yang dilihat detikcom, Rabu (30/3/2016) terlihat banyak mobil cuek saja melintas tak tertib. Walau ada marka jalan garis lurus, tetap saja dilanggar.
Jadi sesuai UU Lalu Lintas, di jalur dengan marka jalan garis putus-putus kendaraan bisa melintas zig zag. Namun apabila di jalur dengan marka jalan garis lurus tak boleh zig zag, mendahului kendaraan lain juga mesti dari kanan.
Di video yang diambil Meacci terlihat walau di garis lurus, ada saja mobil yang melanggar melintas masuk ke jalur lain. Kemudian dari jalur dengan garis terputus-putus juga santai saja masuk ke jalur dengan garis lurus. Padahal itu tak boleh.
"Di Italia ada kota besar, seperti Milan, Roma dan ada macet tapi nggak seperti di Indonesia. Ada pengendara yang sangat cepat mengemudinya tapi mereka disiplin," terang Meacci yang menikah dengan perempuan warga Indonesia ini.
Meacci mengambil video itu pada akhir pekan lalu. Saat itu dia sedang berada di Gym di kawasan Thamrib. Iseng-iseng dia buat video itu dan dia share di facebook. Ada sampai 2 ribu orang yang melihat video dan berkomentar soal video perilaku berkendara orang Jakarta.
"Di Indonesia, lalu lintas nggak ada yang mau mengalah. Di Italia lebih ada koordinasi dan tidak egois. Saling mengerti pengendara sati dengan yang lain," jelas dia.
Dari video yang diambil Meacci ini tentu pengendara mobil di Jakarta bisa mengambil hikmah. Ada masukan dari orang asing bagaimana seharusnya berlalu lintas.
Bagaimana menurut Anda soal perilaku berkendara di Jakarta? Silakan berbagi ke redaksi@detik.com.
No comments:
Post a Comment