Thursday, March 31, 2016

"Obat" dari Ahok Mencegah Tawuran di Cibesut

Wilayah Cipinang Besar Utara (Cibesut) di Jatinegara, Jakarta Timur dikenal rawan tawuran remaja.
Wilayah itu terletak persis di belakang Lembaga Pemasyarakatan Cipinang.
Pemerintah DKI kemudian membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di wilayah Cibesut dengan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR). 
RPTRA tersebut diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Rabu (30/3/2016). (Baca juga: Tendang Bola, Ahok Tak Mampu Jebol Gawang yang Dijaga Siswa SMP).
Selain menjadi tempat rekreasi, taman ini harapkan jadi 'obat' tawuran bagi remaja.
Dengan adanya taman ini, remaja setempat dapat menyalurkan energinya ke hal-hal positif, misalnya dengan bermain futsal di RPTRA. 
"Insya Allah dengan adanya ini, apalagi ada lapangan futsalnya, bisa (hilangkan tawuran)," kata Ratna, warga RT 07 RW 13 Cibesut, saat berbincang dengan Kompas.com, di sela peresmian RPTRA, Rabu pagi.
Yanto, warga RT 02 RW 06 Cibesut itu mengatakan, tiga bulan belakangan tawuran di Cibesut mulai hilang.
Ia sepakat kalau remaja bisa dialihkan kegiatannya di RPTRA sehingga mengurangi potensi tawuran.
Namun, ia mengingatkan bahwa pencegahan tawuran tidak hanya melalui penyediaan taman.
"Saya sudah bilang, fokusnya jangan cuma tawuran, dibelakang itu pasti ada sesuatu. Biasanya karena narkoba, tapi sekarang sudah enggak tawuran, karena sudah ditangkap-tangkapin," ujar Yanto.
Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengamini harapan warga tersebut. (Baca juga: RPTRA Cibesut Diharapkan Kurangi Potensi Tawuran Pelajar).
Bambang berharap, sarana futsal yang dibangun di dalam RPTRA bisa mengurangi tawuran remaja.
"Di jalan depan sini kan suka jadi tempat berantem. Adanya taman ini bisa jadi tempat komunikasi dan bertemunya warga. Jadi tokoh-tokoh bisa menghimpun, suruh berantem pakai bola main futsal di sini saja," kata Bambang, pada kesempatan yang sama.
Menurut dia, setelah RPTRA ini diresmikan Gubernur DKI JakartaBasuki Tjahaja Purnama, akan digelar turnamen futsal yang melibatkan pelajar setempat.
Berdasarkan catatan Kompas.com, tawuran cukup besar melibatkan puluhan remaja pernah terjadi Juni 2015 di Cibesut.
Sebanyak 40 orangtua yang anaknya terlibat tawuran pernah dipanggil ke kantor lurah untuk pembinaan.
Tawuran itu terjadi pada bulan Ramadhan. Lurah Cibesut, Sri Sundari, ketika itu mengancam akan membawa masalah tawuran ini ke polisi. 
Saat tawuran, para remaja menggunakan senjata tajam dan batu. Tawuran ini berawal dari masalah sepele, yakni saling ejek antar-remaja. 
Kini, dengan hadirnya RPTRA Cibesut, diharapkan warga lintas usia dapat menyatu dan melakukan kegiatan positif.

No comments:

Post a Comment