Thursday, March 31, 2016

Sudah Ada Solusi, Kenapa Horor Sampah di Cikapundung Masih Terjadi?

Pemprov Jabar, Pemkot Bandung, dan Pemkab Bandung sudah sepakat mengatasi sampah di Sungai Cikapundung yang menggila dalam beberapa waktu terakhir. Solusi sudah ada. Tapi sampai hari ini, sampah masih menumpuk. Jadi harus bagaimana?

Tidak ada yang bertanggung jawab siapa yang membuang sampah ke sungai. Kota Bandung dan Kabupaten Bandung sama-sama mengklaim bisa mengatasi sampah, sehingga kecil kemungkinan membuang ke sungai. Difasilitasi Pemprov Jabar, pertemuan Pemkab dan Pemkot Bandung pun digelar, Rabu (23/3).

Tumpukan sampah hari ini (Foto: Baban Gandapurnama/detikcom)
Ada kesepakatan dalam pertemuan itu. Solusi jangka pendeknya adalah pembersihan. Jangka panjangnya masih dirumuskan. 

Baca: Ridwan Kamil dan Dadang Naser Sepakat Buat MoU Atasi Masalah Perbatasan

Di sisi lain, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan membangun kanal penghadang sampah di wilayahnya. Harapannya, sampah tidak sampai ke Kabupaten Bandung.

Kamis (24/3), aksi bersih-bersih menggandeng TNI dan unsur lain dilakukan. Alat berat dikerahkan. Hari itu pula, sampah berkurang. 

Aksi pembersihan pada Kamis pekan lalu (Foto: Baban Gandapurnama/detikcom)
Hanya saja, kegiatan itu tidak terus-terusan dilakukan. Alhasil, sampah kembali menumpuk di sungai Cikapundung, tepatnya di jembatan Kampung Cijagra, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Hari ini, Rabu (30/3/2016), berkubik-kubik sampah menyumbat jembatan. Aroma tak sedap menyengat hidung.

Kondisi diperparah dengan genangan air di sekeliling Jembatan Cijagra. Jalan terendam. Juga permukiman. Banjir ini efek luapan Sungai Citarum akibat hujan deras beberapa hari terakhir.

"Kemarin-kemarin kan sempat tuh gotong royong membersihkan dan mengangkut sampahnya. Tapi tetap saja enggak habis-habis, sampah terus datang dari hulu dan kembali menumpuk," ucap Asep Rahmat (36), warga Kampung Cijagra.

Jadi, apa solusi lain soal horor sampah Cikapundung? Perlukah rapat lagi?

Tumpukan sampah pekan lalu (Foto: Baban Gandapurnama/detikcom)

No comments:

Post a Comment