Tuesday, March 29, 2016

SBY Sebut Pakde Karwo Gubernur Terbaik, Disiapkan untuk Pilgub DKI?

Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono menyebut Gubernur Jawa Timur Soekarwo sebagai gubernur terbaik. PD pun tak menutup kemungkinan memajukan kader-kader daerahnya untuk bertarung di Pilgub DKI.

"Pak Karwo Gubernur terbaik. Baru jadi doktor. Mendapat penghargaan honoris causa," ujar SBY di tengah-tengah pelatihan Kader PD di Novotel, Bogor, Selasa (29/3/2016).

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Pemenangan Pemilu (KKP) PD Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan tidak menutup kemungkinan pihaknya menyiapkan kader-kader daerah untuk dibawa maju dalam Pilgub DKI. Tentunya dengan melihat bagaimana komunikasi bersama partai lain.

"Bisa saja, tidak menutup kemungkinan. Kader-kader kami juga tersebar, tidak hanya di pusat, ada juga di daerah. Ada yang Gubernur, Bupati, Walikota, atau kader-kader yang di tingkat provinsi lainnya, tokoh-tokoh ya," ujar Ibas di lokasi yang sama.

Ibas menyatakan bahwa partai berlambang Mercy ini memiliki banyak kader-kader daerah yang berpotensi. Namun DPP juga pasti akan memperhitungkan bagaimana pertimbangan dari PD di DKI.

"Harus dari publik dan bagaimana teman-teman kita ada di daerah atau DKI sendiri atau ada di pusat, itu yang harus mendorong dan berjuang bagaimana kemenangan dan kemajuan DKI lebih terarah," tutur Ibas.

"Kita juga perlu melihat parpol-parpol lain di DKI sendiri apakah mereka mendorong kader-kadernya untuk berkompetisi di DKI," lanjut Ketua Fraksi PD DPR itu.

Mengenai Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo, Ibas menyebut Gubernur Jatim itu merupakan salah satu kader PD yang berprestasi. Sehingga tidak menutup kemungkinan PD mempertimbangkan untuk bisa dibawa masuk dalam bursa cagub DKI.

"Sangat mungkin juga. Pak Karwo ini kan tokoh yang baik, mumpuni, dan berhasil di Jawa Timur. Keberhasilan di Jatim bisa dijadikan contoh bagi beliau untuk menterjemahkan di daerah lain, bisa jadi begitu," ucap Ibas.

Meski begitu PD juga masih perlu berkomunikasi dan melihat bagaimana proses politik di DKI sendiri dengan parpol lain. Sebab di DKI, Demokrat tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri karena jumlah kursi di DPRD yang kurang.

"Tapi kami juga free untuk menyerap aspirasi bagaimana harapan publik dan pers tentunya untuk meyiapkan tokoh-tokoh yang bisa diterima masyarakat yang heterogen di DKI yang beragam," tambah Ibas sekaligus mengakhiri. 

No comments:

Post a Comment