Tuesday, March 29, 2016

Bupati Batang Yoyok, Mantan Intel Berprestasi yang Dinilai Layak ke DKI

Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo sempat dikait-kaitkan dengan Pilgub DKI 2017. Yoyok sempat disebut layak menemani Gubernur DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai cawagub.

Yoyok adalah putra asli Batang yang memimpin kabupaten tetangga Kota Pekalongan, Jawa Tengah, itu sejak 2012 lalu. Mengusung kampanye "Birokrasi Bersih, Ekonomi Bangkit", Yoyok yang berpasangan dengan Soetadi berhasil memenangkan Pilbup Batang 2012 dengan perolehan 40,42% suara. Mereka didukung Golkar, PAN, PPP, Partai Demokrat, dan sejumlah partai kecil nonparlemen di Batang.

Nama Yoyok mulai dikenal secara nasional saat dia menerima Bung Hatta Anti-Corruption Award 2015. Penghargaan itu diterima tak lain karena dia menjalankan janji kampanyenya, yaitu "Birokrasi Bersih".

Tegas tanpa kompromi dengan korupsi menjadi ciri khas kepemimpinan Yoyok. Ketegasannya bisa jadi terbentuk dari latar belakangnya yang merupakan seorang prajurit TNI. Karir panjangnya di TNI dimulai dengan menjadi Komandan Peleton Mer Rai Q Yon Arhanudse-6 tahun 1995 lalu. Setelahnya, Yoyok malang melintang di dunia intelijen.

Bupati Batang dan Risma Raih Bung Hatta Award tahun 2015 lalu (Agung P/detikcom)
Pengalaman di dunia intelejen selama hampir 10 tahun di Jakarta dan Papua, menjadikan Yoyok Riyo mengenal dengan baik jejaring informasi dan simpul-simpul akar rumput di wilayah Jabodetabek dan Papua hingga kini. Tanda jasa yang pernah diterima Yoyok atas pengabdiannya kepada negara adalah Satya Lencana Kesetiaan VIII 2002 dan Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia 2016. Yoyok pensiun dini dari TNI tahun 2006 lalu, kemudian merintis usaha garmen di Papua dan Batang.

Tahun 2012, Yoyok turun ke politik karena desakan rekan-rekan dan masyarakat Batang. Karir politiknya juga diwarnai prestasi, di antaranya:

- Sertifikasi internasional ISO 27001 dari ACS Registrars, Inggris, atas sistem keamanan manajemen informasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kab. Batang, 2016 mempertahankan sertifikasi yang diraih pada 2014)

- Penghargaan Akuntabilitas Kinerja 2015 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (meningkat dari penghargaan yang sama pada 2014)  

- Bung Hatta Anti-Corruption Award 2015

- Penghargaan Kinerja Pelayanan Publik dari Ombudsman Republik Indonesia 2015, peringkat 10 dari 114 kabupaten/kota yang dinilai, peringkat pertama dari 6 kabupaten/kota di Jawa Tengah

- Adipura 2015 dari Presiden RI (2013, 2014)

- Penghargaan Manggala Karya Kencana di bidang keluarga berencana dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), 2015 (2014)

- Satya Lencana Wira Karya dari Presiden RI dalam bidang pertanian, 2014

- BKPM RI Investment Award sebagai kabupaten terbaik dalam bidang penanaman modal, 2013

Yoyok bertemu Ahok pada November 2015 lalu (dok. istimewa)
Dengan segudang prestasinya, sejumlah pihak mengait-ngaitkan Yoyok dengan Pilgub DKI. Dia pernah diisukan akan menemani Ahok sebagai cawagub. Meski akhirnya Ahok memilih PNS DKI menjadi pendampingnya. Terhadap isu itu, Yoyok merasa bangga.

"Kalau ada ajakan itu bukan ajakan ke pribadi saya, kalau ada ajakan ke kami untuk ke Jakarta, ke mana pun, demi tugas ini harus menjadi ajakan kepada seluruh rakyat saya. Ini menjadi kebanggaan rakyat saya," jawab Yoyok usai diskusi di Kafe Bakoel Koffie, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (6/3) lalu.

Yoyok akan mengakhiri periode pertamanya di Batang Februari 2017 mendatang. Dia sudah berkomitmen tak akan mencalonkan diri lagi, dengan alasan ingin memberi kesempatan regenerasi. Adakah parpol yang ingin mengangkut Yoyok ke DKI? 

No comments:

Post a Comment