Saturday, January 23, 2016

"Wanita Emas" Nilai Ahok Jarang "Blusukan"

KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza
Kader Partai Demokrat, Hasnaeni Moein (berkerudung biru) saat berada di kolong tol Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (23/1/2016).


engurus Harian DPP Partai Demokrat Hasnaeni Moein berniat ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. 

Hasnaeni atau yang lebih dikenal dengan "Wanita Emas" itu mengaku tidak memiliki strategi untuk mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama yang bakal maju sebagai calon petahana dalam Pilkada DKI 2017.

"Kalau saya lihat sejauh ini, Pak Ahok (Basuki) sangat jarang sekali menyentuh ke bawah, waktu Pak Jokowi (jadi Gubernur) masih sering blusukan. Jadi tidak ada strategi apa pun, biarkan berjalan dengan sendirinya ke depan," kata Hasnaeni saat ditemui wartawan di kolong tol Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (23/1/2016).  

Menurut dia, seorang pemimpin harus dapat mengetahui kebutuhan, keadaan, serta permasalahan yang dihadapi warganya. (Baca: Disuruh Datang ke Acara "Wanita Emas", Warga Mengira Ada Ahok )

Hasnaeni memandang, kebutuhan warga Ibu Kota yang paling mendesak adalah fasilitas kesehatan, pendidikan, dan tempat tinggal yang layak. 

Ia menilai masih ada ketimpangan sosial yang tinggi di Jakarta. "Hasil survei saya, warga masih kesulitan mengakses program, seperti KJP (Kartu Jakarta Pintar) dan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Warga masih sangat kesulitan mendapat rujukan, harus menunggu sekarat dulu baru dibawa ke rumah sakit. Jadi saya melihat tidak maksimal ya," kata mantan calon anggota legislatif pada Pileg 2014 itu. 

Tak hanya itu, ia juga mengkritik banyaknya penggusuran permukiman kumuh yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. (Baca: Gagal Jadi Gubernur, "Wanita Emas" Masuk Caleg Demokrat)

Menurut dia, warga Jakarta harus dimanusiakan. Pemerintah harus berkomunikasi dengan warga dan menyepakati solusi terbaik untuk mereka terkait penggusuran. 

"Harus ada perputaran ekonomi di sana, jangan hanya menyediakan tempat tidur. Yang saya lihat tidak ada kehidupan atau perputaran ekonomi di rusun. Kalau begitu, ya mereka enggak akan betah tinggal di rusun. Mereka pilih kontrak di tempat lain, pindah, atau kembali ke kolong jembatan yang lebih nyaman," kata wanita yang juga pernah berniat mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada DKI 2012 itu.

No comments:

Post a Comment