Sunday, January 10, 2016

Jokowi: Tidak Ada yang Namanya Tidak Berani!

Presiden Jokowi berpidato di pembukaan Rakernas PDIP. Dalam forum ini Presiden menegaskan sikap berani menghadapi risiko apa pun dengan menegakkan negara Indonesia yang berdaulat dan berdikari.

"Banyak yang menyampaikan Presiden Jokowi itu tidak tegas, tidak berani, tidak pemberani. Mana ada tidak tegas, tidak berani, menenggelamkan kapal sampai 107 kapal," kata Jokowi disambut tepuk tangan meriah.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat berpidato di Rakernas I PDIP di JI EXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2016). Jokowi mengenakan kemeja batik. 

Jokowi kemudian menegaskan sikapnya memerangi narkoba.  Juga keberaniannya memberantas mafia minyak.

"Yang kedua masalah narkoba. Ada yang bilang (saya) tidak tegas, ada yang bilang tidak berani, tetapi fakta setahun sudah dihukum mati 14 orang. Ada yang bilang (saya) tidak tegas, ada yang bilang tidak berani, tetapi tahun kemarin sudah dibekukan yang namanya Petral," tegas Jokowi.

"Kalau tidak diperintah mana menterinya berani," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.

Jokowi menegaskan dirinya menghadapi segala risiko, asalnya dia melakukan hal yang menurutnya benar.

"Memang kita ingin berdaulatan, kita ingin berdikari, ingin berkepribadian. Kalau itu saya anggap benar dan menurut saya adalah benar tidak ada yang namanya tidak berani, pasti akan saya lakukan, pasti akan saya lakukan apa pun dengan risiko apa pun," pungkasnya.

Presiden Joko Widodo memaparkan kinerja pemerintah dalam setahun terakhir. Sejumlah capaian yang sudah dilakukan pemerintah dipresentasikan di hadapan kader-kader PDIP.

Presiden Jokowi mengawali presentasinya dengan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Presiden Jokowi berharap masyarakat Indonesia tidak khawatir menghadapi MEA. 

"Saya ketemu kepala negara tetangga di Asia Tenggara, mereka takut karena produk Indonesia membanjiri negara mereka, mereka juga takut SDM kita membanjiri negara mereka. Kalau kita masih ada yang takut, mereka saja takut, kenapa kita juga ikut takut. Kita harus pecaya diri, meyakini kita mampu bersaing dengan mereka, oleh sebab itu tidak ada kata lain, semua dari atas bawah, pusat daerah kerja keras membenahi apa yang kurang," papar Jokowi di Rakernas I PDIP di JI EXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2016).

Jokowi memaparkan program-program pemerintah yang sudah berjalan dengan paparan presentasi di layar lebar. Setiap proyek yang sudah dijalankan dilaporkan perkembangannya kepada peserta rakernas.

Presiden Jokowi juga bicara anggaran infrastruktur yang mencapai Rp 311 triliun. Untuk wilayah Indonesia Timur, anggaran infrastruktur ditingkatkan karena memang sesuai kebutuhannya. Jokowi memerintahkan kepada para menterinya untuk membuka jalur darat yang dapat menghubungkan berbagai kawasan di Papua untuk menurunkan ongkos produksi.

"Kalau itu kejadian, harga semua turun separuhnya. Karena semen, bensin diangkut dengan pesawat," tuturnya.

Jokowi juga bicara soal pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi,  light rail transit (LRT) dan Dana Desa. Selain itu ssejumlah tantangan bangsa Indonesia ke depan juga dipaparkan oleh Jokowi. 

No comments:

Post a Comment