Monday, January 18, 2016

Ahok: Pemilik "Fiber Optic" Mesti Bijaksana, Jangan Egois

ARD
Selokan di samping Gedung Menara Karya, jalan yang menghubungkan Jalan Denpasar dengan Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, dipenuhi kabel fiber optik.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa banyak pemilik serat optik yang masih enggan memberikan IP address mereka ke kepolisian. Sehingga sulit mendeteksi jika kejahatan terjadi.

Padahal, Pemprov DKI tengah memperbaiki kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) yang tersebar di Ibu Kota. 

"Yang punya fiber optic ini mesti bijaksana gitu lho, jangan egois," kata Basuki, di Silang Selatan Monas, Jakarta, Senin (17/1/2016).  

Jika pemilik fiber optic tidak ingin memberikan IP address, Basuki menegaskan akan memaksanya. Sebab, hal itu merupakan kepentingan bersama. 

"Ada yang punya jaringan fiber optic tapi enggak ngasih (IP address). Saya harap, Januari sampai Juni ini selesai (pengadaan CCTV) sampai 4.000 unit," kata Basuki.  

Pada tahap pertama, Pemprov DKI mengadakan sekitar 2.500 unit CCTV. Sebanyak 500 unit CCTV di antaranya dipasang di taman, jalanan rawan kemacetan, dan parkir liar. 

Pemprov DKI Jakarta juga telah sepakat membangun command center (pusat kendali) Ibu Kota bersama Polda Metro Jaya. 

Pemprov DKI juga akan memberikan jaringan internet infrastruktur fiber optic kepada pihak kepolisian agar seluruh sektor kepolisian bisa terkoneksi dengan sistem online. 

Melalui fiber optic yang dipasang, pengawasan tidak hanya terpusat di Polda Metro Jaya, tetapi juga hingga polisi subsektor.

No comments:

Post a Comment