Tuesday, September 29, 2015

Bertemu Ahok, Adhyaksa Dault Bicara Alasan Maju Pilgub DKI

Saat bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Adhyaksa Dault sempat membicarakan soal pencalonannya pada Pilgub DKI tahun 2017. Kepada Ahok, Adhyaksa mengaku maju mencalonkan diri karena pendukungnya menolak dipimpin Ahok.

"Dia kan calon gubernur, jadi ya mesti jelasin semua hal. Saya bilang saya senang banyak yang ikut. Bahkan kalau tidak dapat amanah, saya kan berakhir Oktober, yang menang akan saya ajak rapim (rapat pimpinan)," kata Ahok menjelaskan pertemuannya dengan Adhyaksa di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (29/9/2015).

Namun, Ahok menegaskan tidak akan menoleransi calon yang memainkan isu SARA dalam kampanyenya. Saat itu Adhyaksa menurut Ahok berceletuk, mengatakan Ahok sebenarnya pantas menjabat presiden, namun punya 'beban'.

"Dia nyeletuk 'kalau Bapak Islam, Bapak bisa jadi presiden. Sayang Bapak bukan Islam," ucap Ahok meniru ucapan Adhyaksa.

Kepada Ahok, Adhyaksa menyampaikan pencalonannya sebagai gubernur karena dorongan sejumlah tokoh dan masyarakat. 

"Katanya 'makanya teman-teman minta saya nyalon'. Jadi persoalan temannya, Ahok bagus tapi bukan Islam. Itu artinya apa? Dia mau nyalon tapi enggak terima bukan Islam yang pimpin Jakarta, itu sesuatu yang oke sajalah," ujar Ahok.

Selama ini Ahok mengaku tidak terpengaruh dengan isu SARA yang akan diembuskan untuk menjegalnya pada Pilgub DKI mendatang. Menurutnya, persaingan yang sehat yakni bertarung ide untuk mensejahterakan warga Jakarta.

"Kalau Adhyaksa ada, ya saya tanya sama dia, program kamu apa sih? Nah kalau dia punya program yang bagus kan itu bisa menolong kita. Kan ada program-program yang kita belum terpikir, orang Jakarta akan lebih diuntungkan dengan hal itu," ujar Ahok. 

No comments:

Post a Comment