Thursday, July 9, 2015

Penjelasan PT TransJakarta Soal Bus yang Isi BBG dan Kecewakan Penumpang

 Pengguna bus TransJakarta semalam kecewa karena menunggu lama di Halte. Armada yang tiba tidak melayani tujuan Ragunan sedangkan sebagian besar beralasan mengisi Bahan Bakar Gas. Bagaimana penjelasan PT TransJakarta?

"Oh itu saya sudah lihat kok, sebetulnya kejadiannya bukan seperti itu. Di fly over Kuningan itu, terjadi tiga hal bersama-sama," kata Dirut PT TransJakarta Antonius Kosasih.

Kosasih menyampaikan itu usai acara Ngobrol Bareng "Save TransJakarta Busway yang diprakarsai oleh Institut Studi TransJakarta Busway" yang digelar di Hotel Sriwiyaja Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (9/7/2015). Hadir juga dalam kesempatan itu beberapa perwakilan pengguna dan operator armada TransJakarta.

Pertama, Kosasih menerangkan, memang ada yang bus yang mengisi bahan bakar gas di Mampang. Kedua, sebab adanya pembangunan fly over yang membuat bus jadi tertahan.

"Itu nggak ngisi BBG saja ketahan, karena kalau lewat situ udah hampir nggak bisa lewat lah. Jangan kan bis, mobil kecil atau motor pun nggak bisa. Yang ketiga, kombinasi kedua hal itu membuat penumpang yang terangkut itu nggak bisa terangkut dengan optimal," ujarnya.

"Misalnya begini, bus kita masuk nih, terus ngangkut, tapi penumpang yang ada di halte lebih banyak daripada yang terangkut," sambungnya.

Berdasarkan kejadian kemarin dan kejadian di bulan puasa itu, lanjut Kosasih, pihaknya akan melakukan pengaturan beberapa hal agar tidak terjadi penumpukan penumpang yang menunggu lama.

"Satu, kita mengatur mulai hari ini, pengisian bahan bakar untuk koridor 6 itu tidak dilakukan di Mampang tapi di Pemuda, berarti dia dari Dukuh Atas ngisi dulu baru dia balik kesitu," paparnya.

Sedangkan yang kedua, Kosasih menyebut akan menambah armada bus yang akan masuk ke Kuningan Timur. 

"Yang jarang bisnya itu cuma yang ke arah Ragunan, kalau dari Ragunan ke Dukuh Atas banyak. Karena arusnya arus balik semua kan, dan itu tertahan. Kita akan buat flip manajemen yang baru bagaimana sore itu ada penambahan bus," ucapnya. 

"Jadi apakah ngisi BBG berbarengan, nggak juga, pasti ada satu dua yang ngisi, tapi pada kenyataannya memang disitu macet sekali, jadi bus kita yang bisa ngangkut jadi berkurang, itu kita mau bikin metode yang baru, ada bus yang stand by di sekitar situ, pada waktu penuh, busnya langsung datang," pungkasnya.

Seperti yang terjadi di Halte Kuningan Timur, Rabu (8/7/2015) pukul 20.40 WIB kemarin, sejumlah penumpang terlihat kesal dan kecewa lantaran mereka harus terus menunggu.

"Pak, jangan begitu dong. Kita nunggu bus di sini sudah dari sekitar 2 jam loh. Kenapa sih kebanyakan bus alasannya mau isi bensin di jam segini?" protes salah seorang calon penumpang kepada petugas jaga bus saat menurunkan penumpang.

"Kami mohon maaf," jawab yang terucap dari petugas.

Rupanya sejumlah penumpang kesal lantaran tidak jarang bus TransJ tujuan Ragunan hanya melayani hingga tujuan Halte Kuningan Timur. Sebagian besar alasan yang disampaikan kerena bus harus mengisi bahan bakar BBG di SPBU yang terletak di kawasan Tendean menuju Mampang Prapatan.

Lebih dari satu hingga dua jam penumpang bus TransJ koridor 6 (Dukuh Atas-Ragunan) menanti di Halte Kuningan Timur. Bus bewarna abu-abu yang berdatangan satu per satu enggan mengangkut penumpang lantaran ingin mengisi BBG.

Penumpang tujuan akhir halte Ragunan pun menumpuk di halte transit ini hingga pukul 21.00 WIB, Rabu (8/7/2015). Tak ayal, sejumlah penumpang yang mulai kesal pun nekat melompat masuk ke dalam bus yang hendak mengisi BBG.

"Kenapa sih alasannya dari tadi bus mau ngisi BBG semua? Bisa lah jalan sampai Ragunan ini. Lagian ngisi BBG kok barengan jam segini semua sih?" kata salah seorang ibu yang mengaku sudah menunggu bus sekitar 1,5 jam lamanya.

"Sudah naik saja ini. Daripada nunggu lama," timpal calon penumpang lain yang diikuti langkah kaki si ibu masuk ke dalam bus dengan wajah memerah kepanasan akibat menunggu.

Begitu ada satu atau dua bus lainnya datang dengan tujuan akhir Halte Ragunan, penumpang pun rebutan naik. "Cukup ya tiga orang saja," kata petugas pintu bus TransJ.

Pembatasan jumlah penumpang itu pun tak ayal dibalas protes para calon penumpang yang sudah mengantre semrawut di bibir pintu kaca halte. "Ya siapa suruh ngisi BBG pas lagi jamnya orang ramai?" balas penumpang lain.

Penumpang yang berhasil naik ke dalam bus yang juga kondisinya penuh orang langsung menarik nafas panjang. Kepadatan orang di dalam bus sebenarnya tidak berbeda jauh dengan di halte.

"Nggak apa-apa deh yang penting naik, daripada nunggu lama nggak jelas di halte gara-gara bus yang lewat pada ngisi BBG semua," kata penumpang itu sambil menyeka peluhnya yang mengalir deras di pelipis wajah.

Sebelumnya, sejumlah penumpang kesal lantaran tidak jarang bus TransJ tujuan Ragunan hanya melayani hingga tujuan Halte Kuningan Timur. Sebagian besar alasan yang disampaikan kerena bus harus mengisi bahan bakar BBG di SPBU yang terletak di kawasan Tendean menuju Mampang Prapatan.

Jarak kedatangan bus yang juga lama kian menambah emosi penumpang. Alhasil tidak sedikit penumpang yang marah-marah di halte ini.

Pantauan di lokasi beberapa bus dari arah Dukuh Atas menuju Ragunan memang menjadikan Halte Kuningan Timur sebagai pemberhentian terakhir. Sementara bus dari arah sebaliknya, terus menerus berdatangan dengan kondisi kosong. Tentu saja ini berbanding terbalik dengan kepadatan penumpang yang menunggu bus menuju Ragunan. 

No comments:

Post a Comment